1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Prakarsa Baru Bush Untuk Perdamaian Timteng

18 Juli 2007

Rencananya menlu Amerika Serikat Condoleezza Rice bakal memimpin konferensi yang membahas perdamaian di Timur Tengah akhir tahun ini.

https://p.dw.com/p/CP4o
Foto: AP

Menurut prakarsa terbaru presiden Bush, Konferensi perdamaian Timur Tengah akan diihadiri Israel, Palestina dan beberapa negara tetangga yang menolak segala aksi kekerasan dan mengakui hak eksistensi Israel. Presiden Bush mengatakan:

„Condoleezza Rice dan peserta konferensi lainnya akan mengevaluasi kemajuan yang sudah dicapai di Palestina terutama menyangkut pembentukan sejumlah instansi pemerintahan. Mereka akan membahas jalan yang paling inovatif dan efektif untuk reformasi di bidang lainnya. Selebihnya semua pihak secara diplomatis akan mendukung Palestina dan Israel dalam pembicaraan bilateral mereka nanti, sehingga negara Palestina dapat dibentuk.“

Selain itu Presiden Bush menjanjikan Palestina dana bantuan tambahan sekaligus menyerukan negara-negara donor lainnya untuk meningkatkan jumlah dana bantuan untuk Palestina. Bush mengatakan, masyarakat internasional demikian juga negara Arab seperti Arab Saudi, Mesir dan Yordania wajib membantu Palestina. Amerika Serikat akan meningkatkan dana bantuannya. Rencananya untuk tahun ini Palestina akan menerima dana sebesar 190 juta dolar dari Amerika Serikat.

Amerika Serikat mendukung Presiden Palestina Mahmud Abbas dan tetap mengisolasi kelompok ekstremis Hamas. Presiden Bush mengatakan situasi sekarang membuat perhatian warga Palestina terbelah. Di satu pihak pemerintahannya dikuasi oleh kelompok ekstremis dan di pihak lain warganya harus memikirkan upaya dibentuknya negara Palestina. Namun Bush juga menyebutkan bahwa sebaliknya Israel harus menarik warganya dari Tepi Barat.

Rencana Bush untuk menghidupkan kembali pembicaraan Timur Tengah memunculkan silang pendapat. Pemerintah Israel menyambut baik rencana Bush untuk mengadakan konferensi yang diselenggarakan musim gugur mendatang. Juru bicara pemerintah Yerusalem mengatakan akan mendukung terus warga Palestina moderat dan semua dialog antara Plastina dengan Israel. Namun jubir juga menekankan bahwa Arab Saudi dan negara Arab lainnya sebaiknya ikut dalam konferensi.

Sedangkan kelompok oposisi Israel berpendapat lain. Yossi Beilin dari kubu kiri Partai Meretz menyebutkan:

„Saya harus bilang, bahwa saya tidak setuju dengan rencana konferensi yang tidak dihadiri oleh presiden Amerika Serikat. Karena maksud diselenggarakannya konferensi itu sebetulnya untuk mempertemukan pihak yang selama ini tidak berdialog. Akan tetapi ini tidak demikian. Selain itu, untuk mempertemukan Perdana Menteri Ehud Olmert dan Presiden Mahmud Abbas tidak diperlukan konferensi.“

Sementara itu pemerintah Palestina di Ramallah menyambut positif rencana Bush, karena konferensi tersebut dapat memperkuat posisi Palestina. Demikian Yasser Abed Rabbo, jurubicara Mahmud Abbas.

Sedangkan kelompok ekstremis Hamas geram atas tuduhan bahwa Hamas adalah perkumpulan teroris yang menyebabkan kekacauan di Jalur Gaza. Juru bicara kelompok Hamas Sami Abu Zuhri menuduh Bush merencanakan perang salib terhadap warga Palestina.