1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polling: Anwar Ibrahim Unggul Tipis atas PM Najib Razak

26 April 2013

Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim unggul tipis atas Perdana Menteri Najib Razak, dalam sebuah jajak pendapat yang dikeluarkan sepekan menjelang pemilihan umum Malaysia 5 Mei mendatang.

https://p.dw.com/p/18Nrn
Foto: dapd

Anwar Ibrahim dianggap lebih memiliki kualifikasi sebagai perdana menteri dengan dukungan 43 persen pemilih, unggul tipis atas Najib yang meraih dukungan 39 persen.

Hasil jajak pendapat terakhir ini sekaligus menandai ancaman terbesar yang pernah dihadapi Barisan Nasional setelah 56 tahun berkuasa.

Unggul Tipis

Survey yang dilakukan Pusat Universitas Malaya untuk Demokrasi dan Pemilu juga menemukan bahwa 42 persen responden lebih memilih oposisi Pakatan Rakyat. 36 persen memilih koalisi yang berkuasa yakni Barisan Nasional, sementara jumlah pemilih yang belum menentukan sikap berjumlah 22 persen.

“Hampir sama kuat. Itu sangat jelas,“ kata Redzuan Othman, direktur lembaga tersebut, sambil menambahkan bahwa oposisi telah mendapatkan akar untuk meraih dukungan masyarakat.

Bagaimanapun masih ada blok besar pemilih yang belum menentukan pilihan adalah salah satu poin kunci dari survey tersebut, yang dilakukan pada awal April dengan menggunakan lebih dari 1.400 responden.

Redzuan mengatakan bahwa tingkat kesalahan dalam survey ini mencapai 3,5 persen.

“Tujuh hari ke depan akan menjadi sangat, sangat penting. Itu yang akan menentukan apakah Barisan Nasional akan bisa menebus dukungan yang hilang,“ kata Redzuan.

Pemilu Paling Ketat

Malaysia menghadapi pemilu yang secara luas dilihat akan berlangsung paling ketat sepanjang sejarah mereka, dengan kelompok oposisi yang ingin memanfaatkan ketidakpuasan pemilih atas masalah korupsi, naiknya harga barang dan kejahatan, serta otoritarianisme di bawah Barisan Nasional.

Seorang juru bicara pemerintah mengatakan “sulit untuk mendapat kesimpulan” dari hasil sebuah survey.

“Perdana Menteri optimis meraih dukungan mayoritas yang bagus dalam pemilu,” kata dia.

Sementara itu, kelompok oposisi, berjanji akan memberantas korupsi yang merajalela, menciptakan iklim yang lebih demokratis dan menaikkan pendapatan.

ab/csf (afp/dpa/ap)