1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Politisi Kiri Lopez Obrador Menangkan Pilpres Meksiko

2 Juli 2018

Partai PRI dari Presiden Enrique Pena Nieto, yang mendominasi politik Meksiko hampir 20 tahun, menderita kekalahan besar. Obrador berjanji melakukan reformasi dan memerangi korupsi.

https://p.dw.com/p/30enm
Mexico -  Andres Manuel Lopez Obrador zum neuen Präsident gewählt
Foto: Reuters/G. Tomasevic

Pemilih Meksiko yang frustasi dengan kekerasan dan korupsi di negaranya berpaling pada politisi oposisi Andres Manuel Lopez Obrador, yang sering dipanggil dengan akronimnya AMLO, dan memilihnya sebagai presiden baru. Partai Morena dan aliansinya juga memenangkan mayoritas kursi di parlemen.

Hitung cepat panitia pemilu memprediksikan, Lopez Obrador memenangkan sekitar 53 persen suara. Sampai Senin pagi, sekitar 20 persen suara sudah dihitung. Partai kiri Morena dan aliansinya juga diprediksi merebut mayoritas besar di Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat Meksiko.

Lopez Obrador selama kampanye berjanji akan melakukan reformasi dan mengusir "mafia kekuasaan" yang selama ini memerintah. Dia juga mengatakan akan memerangi korupsi. Kemenangan ini cukup mengejtukan, karena Partai pemerintah PRI dari Presiden Enrique Pena Nieto selama ini memimpin jajak pendapat sejak mulai dari kampanye.

Mexico -  Andres Manuel Lopez Obrador zum neuen Präsident gewählt
Presiden terpilih Lopez Obrador (kanan) merayakan kemenangan di Meksiko City bersama istri dan keluarganya setelah diprediksikan menang besar.Foto: Reuters/C. Jasso

PRI mendominasi politik Meksiko selama hampir seluruh abad ke-20 dan merebut kembali kepresidenan pada tahun 2012. Namun dalam pemilu kali ini, PRI harus menderita kekalahan telak.

Agenda reformasi

Dalam sambutan singkat di sebuah hotel di pusat Kota Meksiko, Lopez Obrador menyerukan rekonsiliasi dan menjanjikan perubahan besar, tetapi dengan menghormati hukum dan ketertiban konstitusional.

"Saya memiliki ambisi yang sah: saya ingin dicatat dalam sejarah sebagai presiden Meksiko yang baik," kata Lopez Obrador, yang pernah mengalami kekalahan dalam dua pemilihan sebelumnya. "Saya dengan segenap jiwaku ingin mengangkat kebesaran negeri kita."

"Proyek nasional baru kita akan berusaha untuk membangun demokrasi yang otentik, dan kami tidak bermaksud membangun kediktatoran," kata Lopez Obrador. "Perubahannya akan sangat dalam, tetapi sesuai dengan aturan (hukum) yang ada."

Para pendukung Lopez Obrador terlihat mulai merayakan kemenangan di jalan-jalan utama Kota Meksiko dengan menyerukan "Viva Meksiko!" dan mengibarkan bendera nasional.

Mencari "persahabatan" dengan AS

Presiden AS Donald Trump mengirim tweet ucapan selamat: "Saya sangat menantikan untuk bekerja dengan dia. Ada banyak hal yang harus dilakukan yang akan menguntungkan Amerika Serikat dan Meksiko!"

Lopez Obrador menjanjikan dukungan bagi para migran Meksiko di AS dan mengatakan, mereka adalah wargag Meksiko yang paling terlupakan dan akan mendapat priorotas dalam pemerintahannya. Dia juga mengatakan akan mencari hubungan "persahabatan dan rasa hormat" dengan Amerika Serikat.

"Perdamaian dan ketenangan adalah buah dari keadilan," kata Lopez Obrador.

"Kemarahan yang dirasakan warga Meksiko berhasil dimanfaatkan Lopez Obrador," kata Shannon O'Neil, ahli untuk Studi Amerika Latin di Komisi Hubungan Luar Negeri AS. "Dia bisa merangkul orang-orang yang menginginkan perubahan."

Presiden Meksiko yang baru akan memulai masa jabatannya 1 Desember 2018.

hp/rn  (rtr, afp, ap)