1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polisi Tunisia Tangkap Pembunuh Belaid

26 Februari 2013

Polisi Tunisia menyatakan telah menangkap tersangka yang membunuh politisi oposisi Chokri Belaid. Pembunuhan Belaid awal Februari menyulut kerusuhan dan krisis pemerintahan.

https://p.dw.com/p/17lod
A Tunisian protester holds a placard featuring killed opposition leader Chokri Belaid during a demonstration on February 23, 2013 in Tunis.
Aksi protes pembunuhan Chokri BelaidFoto: AFP/Getty Images

Rincian penangkapan yang dilaporkan pertama kali hari Senin (26/02) masih belum jelas. Beberapa media memberitakan, polisi menangkap tersangka pembunuh dan seorang pembantunya. Media lain melaporkan ada beberapa orang yang ditahan.

Kantor berita AFP mengutip sumber di kepolisian dan media lokal yang melaporkan bahwa seorang tersangka pria berusia 31 tahun telah ditahan. Menurut laporan itu, seorang pria lain ditahan dengan tuduhan mengendarai sepeda motor untuk melarikan diri bersama tersangka pembunuh. Kedua orang yang ditangkap adalah anggota kelompok radikal Salafi.

Kantor berita Reuters memberitakan, sumber di kepolisian membenarkan penangkapan seorang tersangka. Sementara sebuah radio lokal Express FM mengutip seorang yang disebut sebagai ”pejabat keamanan senior” yang menyatakan bahwa tiga orang anggota Salafi telah ditahan.

Krisis Pemerintahan

Tokoh oposisi Chokri Belaid ditembak mati di depan rumahnya 6 Februari lalu. Sebelumnya ia menyatakan menerima ancaman pembunuhan dari kelompok-kelompok radikal. Keluarga Belaid menuduh partai pemerintah Ennahda berada di balik aksi pembunuhan itu. Tapi Ennahda menolak tuduhan tersebut.

Pembunuhan Belaid menyulut aksi kerusuhan dan krisis pemerintahan. Perdana Menteri saat itu, Hamadi Jebali, kemudian membubarkan kabinet dan ingin membentuk kabinet independen yang beranggotakan para teknokrat. Tapi rencana itu ditolak oleh Ennahda. Jebali akhirnya mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri.

Hari Jumat (22/02), Presiden Tunisia Moncef Marzouki meminta Menteri Dalam Negeri Ali Larayedh untuk membentuk pemerintahan baru dalam waktu dua minggu. Minggu lalu, Larayedh menyatakan, investigasi terhadap kasus pembunuhan Belaid belum membuahkan hasil.

Januari 2011, Revolusi Melati di Tunisia berhasil menggulingkan penguasa otoriter Ben Ali. Revolusi ini menjadi pemicu gerakan perubahan yang dikenal sebagai ”Revolusi Musim Semi Arab” pada bulan-bulan berikutnya.

HP (afp, rtr, dpa)