1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polisi Tingkatkan Pengamanan Jakarta Setelah Teror Paris

16 November 2015

Polda Metro Jaya j memperketat pengamanan di Kedutaan Besar Prancis negara-negara baratlkain

https://p.dw.com/p/1H6eQ
Foto: picture-alliance/dpa

"Demi keamanan, terutama dalam mengantisipasi peristiwa yang terjadi di negara-negara lain," kata Direktur Reserse Kriminal umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar (Kombes) Krishna Murti di Jakarta hari Minggu. (15/11)

Kombes Krishna Murti mengatakan, instruksi peningkatan pengawasan datang langsung dari Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian. Peristiwa serangan di Paris, Prancis, adalah peringatan kepada pihak kepolisian untuk waspada terhadap penggunaan senjata api.

Kepala Subdirektorat Pengawasan Senjata Api dan Bahan Peledak AKBP Suparmin menjelaskan, sudah ada 549 laporan yang diterima Polda Metro Jaya soal penyalahgunaan senjata api. "Dipakai untuk mengancam, mencuri, dan merampok," jelasnya.

Krishna Murti juga memohon masyarakat untuk melaporkan siapa saja yang diduga memegang senjata api ilegal ke polisi.

Setelah serangan mengerikan di Paris yang menewaskan sedikitnya 130 orang dan ratusan lainnya terluka pada hari Jumat (13/11), Polda Metro Jaya memperketat pengamanan di Kedutaan Besar Prancis untuk menjaganya dari serangan teroris..

Kedutaan beberapa negara Barat sudah mempunyai pengamanan 24 jam.

Deutschland Tageszeitungen zu Anschlägen in Paris
Foto: DW/K. Symeonidis

"Kedutaan negara-negara Eropa, Amerika Serikat, dan Australia adalah prioritas, khususnya Kedutaan Besar Prancis," kata Juru Bicara Polda Muhammad Iqal, sebagaimana dikutip Tempo Online.

"Untuk Kedutaan Besar Prancis, kita biasanya menggunakan dua Pamobvit (Pasukan Pngamanan Obyek Vital) unit, tapi sekarang ada tiga."

Sebagai reaksi atas serangan teroris mengerikan Jumat lalu di Paris, disamping meningkatkan keamanan di beberapa kedutaan di sekitar ibukota, Polda Metro Jaya juga mengumumkan akan fokus pada upanya meningkatkan sumber daya mereka untuk bisa mengawasi kepemilikan senjata api, termasuk senjata api ilegal.