1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polisi Internasional Kejar Pembunuh Mabhouh

26 Februari 2010

Kesatuan polisi internasional dengan anggota dari Uni Emirat Arab dan setidaknya tujuh negara lain akan mengejar para pembunuh komandan Hamas, Mahmoud al-Mabhouh.

https://p.dw.com/p/MDZ7
Hamas memasang gambar besar Mahmoud al-Mabhouh di Jalur Gaza.Foto: AP

Kepala kepolisian Dubai, Dhani Khalfan, menegaskan hari Jum'at (26/02) kepada harian Dubai Al-Bayan, pengusutan terus dilakukan. Khalfan juga mengumumkan, bahwa selain negara-negara Uni Emirat Arab, negara-negara Eropa, Australia dan mungkin Amerika Serikat akan menjadi bagian kesatuan polisi internasional tersebut. Harian pemerintah ini juga melaporkan, bahwa sejumlah anak buah Khalfan sudah pergi ke beberapa negara Eropa yang terlibat dalam upaya penyelidikan ini.

Khalfan tidak menyebutkan nama negara-negara Eropa tersebut, tetapi kasus pembunuhan Mahmud al-Mabhouh, yang mayatnya ditemukan disebuah kamar hotel di Dubai 20 Januari lalu, meningkatkan tekanan masyarakat internasional terhadap Israel, setelah Dubai mengatakan, bahwa agen-agen rahasia Israel lah yang membunuh Mabhouh. Dalam melakukan aksinya, mereka menggunakan identitas palsu. Aksi pembunuhan seperti ini sering dilakukan pada era Perang Dingin.

"Melalui jaringan diplomatis Eropa dan Australia, kami akan berusaha membentuk sebuah tim kerja, yang beranggotakan polisi-polisi Uni Emirat dan dari setidaknya tujuh negara lain, untuk melacak pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan ini", demikian dikatakan Khalfan, seperti dikutip harian Al-Bayan.

Sampai sekarang kepolisian Dubai telah mempublikasi data-data ke-26 tersangka dengan foto paspor mereka. Menurut kepolisian Dubai, para tersangka menggunakan 12 paspor Inggris, enam paspor Irlandia, empat paspor Perancis, satu paspor Jerman dan tiga paspor Australia. Organisasi kepolisian internasional Interpol telah mengedarkan surat penangkapan bagi 11 tersangka, setelah Dubai mengeluarkan nama dan data paspor mereka. Kepala kepolisian Dhani Kalfan selanjutnya mengatakan, bahwa ada 15 tersangka lainnya dan surat penangkapan mereka akan diedarkan melalui Interpol minggu depan.

Khalfan membantah laporan media massa, bahwa beberapa tersangka menggunakan paspor diplomat. Ia mengatakan, timnya berhasil mengidentifikasi tersangka, walaupun mereka menggunakan rambut palsu dalam operasi pembunuhan. Identitas para tersangka ini terkuak karena rekaman video kamera pengawas. Sehubungan dengan ancaman teror, Dubai memberlakukan pengawasan ketat di bidang keamanan dengan menggunakan kamera pengawas di berbagai tempat.

Pengumuman bahwa para pelaku pembunuhan Mabhuh menggunakan identitas curian membuat dunia terkejut. Australia mengecam, bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam dalam kasus ini. Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin menerangkan, "kami sangat marah". Sedangkan Israel mengatakan, tidak ada bukti, bahwa dinas rahasianya, Mossad, berada dibalik kasus pembunuhan ini. Mabhouh diangap Israel sebagai tokoh kunci dalam rangkaian penyelundupan senjata ke Jalur Gaza.

AG/HP/afp