1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

"Pistorius Remuk Redam Setelah Penembakan"

5 Mei 2014

Persidangan pembunuhan dengan terdakwa atlet paralimpiade Afrika Selatan, Oscar Pistorius yang dilanjutkan Senin (05/05) menghadirkan kesaksian tetangga dan teman.

https://p.dw.com/p/1BtyI
Foto: Reuters/Themba Hadebe/Pool

Setelah dua minggu persidangan diistirahatkan, persidangan dengan terdakwa Oscar Pistorius berlanjut. Tetangga sekaligus teman yang hadir dalam persidangan itu memberikan kesaksian, dengan menyatakan bahwa Pistorius tampak amat ‘hancur hatinya.‘ Johan Stander, merupakan orang pertama yang tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) setelah peraih medali emas Paralimpiade itu menembak pacarnya, Reeva Steenkamp pada Hari Valentine tahun lalu.

"Oom (sebutan untuk paman) Johan, tolong, tolong, datanglah ke rumah saya, saya menembak Reeva," kata Pistorius lewat telefon setelah kejadian itu – kepada Stander.

Ketika Stander tiba di rumah Pistorius di Pretoria, Stander melihat atlet peraih medali emas di Paralimpiade 2012 London ini membopong Steenkamp – seorang model dan sarjana hukum berusia 29 tahun-- menuruni tangga.

Ekspresi kesedihan

"Dia berteriak, dia menangis, ia berdoa," kata Stander, pria dengan rambut abu-abu dan memakai kacamata, dan berbicara dengan suara serak.

"Ekspresi wajahnya adalah ekspresi kesedihan, ekspresi rasa sakit. Dia menangis, dia berdoa," kata Stander. "Seolah-olah hatinya terkoyak." Stander yang menganggap dirinya sebagai seorang teman Pistorius, mengatakan malam itu bukan sesuatu yang dia ingin alami lagi.

Pistorius begitu "hancur hatinya, putus asa. Ia memohon," kata Stander. "Dia memohon pada Tuhan agar kekasihnya tetap hidup."
"Saya melihat faktanya pada pagi itu, saya melihatnya dan merasakannya," tandasnya.

Keterangan yang diragukan

Dalam pemeriksaan silang bulan lalu, Pistorius tampaknya mengubah pembelaannya, yang menimbulkan keraguan tentang kredibilitas pengakuannya.

Dalam persidangan terdahulu, Pistorius berkata bahwa dia menembak setelah mendengar suara seperti pintu kamar mandi yang dibuka, tetapi tidak melihat gerakan pintu itu. Ia menyatakan menembak untuk membela diri dari penyusup.

Tapi kemudian di bawah tekanan ia mengubah kesaksiannya dengan mengatakan ia melepaskan empat tembakan. Jaksa Gerrie Nel telah menuduh atlet itu 'menutupi' buktinya: "Versi Anda adalah sebuah kebohongan," kata Nel.

Pistorius yang dijuluki 'Blade Runner' kini menghadapi ancaman hingga 25 tahun penjara, jika ia ditemukan bersalah melakukan pembunuhan berencana.

Dia menembakkan empat peluru melalui pintu WC, membunuh Steenkamp yang berada di bilik di dalam rumah, di sebuah kompleks perumahan kelas atas di Pretoria.

Oscar Pistorius dalam sidang sebelumnya tampak emosional
Foto: picture-alliance/dpa

Jaksa berpendapat bahwa penembakan yang terjadi pada Hari Valentine itu terjadi setelah perselisihan antara pasangan yang telah berpacaran selama sekitar tiga bulan tersebut.

Di antara saksi yang dihadirkan untuk memberikan bukti minggu ini terdapat seorang psikolog yang akan berbicara tentang kerentanan fisik atlet itu dan obsesinya dengan senjata.

Pelari terkenal di dunia itu sempat menangis dan muntah di pengadilan, dalam sidang yang disiarkan langsung di televisi. Dalam persidangan itu, juga terjadi ledakan emosional dalam beberapa kesempatan, sehingga hakim ketua Thokozile Masipa terpaksa menghentikan proses pengadilan untuk memungkinkan Pistorius menenangkan diri.

ap/cp(afp/ap/rtr)