1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pilot Garuda Rencanakan Aksi Mogok

27 Juli 2011

Di tengah pujian atas kinerja Garuda yang dianggap menjanjikan dalam beberapa tahun terakhir, maskapai plat merah milik pemerintah itu, kini menghadapi ancaman pemogokan para pilot yang menuntut kenaikan gaji.

https://p.dw.com/p/124wO
Foto: AP

Rencana pemogokan sepanjang hari Kamis besok, digelar sebagai aksi protes atas ketimpangan gaji antara pilot lokal dan pilot asing. Menurut Ketua Asosiasi Pilot Garuda Stephanus Gerardus, langkah ini terpaksa ditempuh setelah perundingan antara asosiasi pilot dan manajemen Garuda menemui jalan buntu. Ia menambahkan, aksi mogok terbang ini adalah bentuk kekecewaan para pilot terhadap manajemen Garuda yang tak mau mendengarkan aspirasi mereka.

“Pesawat bisa datang tanpa ada awak pesawat, itu satu kebijakan yang keliru. Karena mau tidak mau, itu meningkatkan jam kerja, bahkan libur pun kami harus bekerja. Pada saat pilot kontrak di Indonesia habis, mau tidak mau, harus mendatangkan pilot asing juga. Pada waktu pilot asing ada, disini timbul permasalahan. Jelas jelas tahun lalu kami sudah katakan sikap kami, bahwa perbedaan (gaji) yang sangat menyolok bisa menimbulkan permasalahan di lapangan. Sekarang terjadi perbedaan pendapatan yang sangat mencolok”

Menurut Stephanus Gerardus, manajemen Garuda membayar pilot lokal kurang dari setengah gaji pilot asing di Garuda. Ia membandingkan, gaji pilot asing dengan status kontrak sekitar 77 juta per bulan. Jauh lebih besar dibandingkan gaji pilot lokal yang telah bekerja di perusahaan itu selama 20 tahun dan hanya dibayar 43 juta per bulan.

Garuda saat ini mempekerjakan lebih dari 800 pilot, termasuk 43 pilot asing, dimana lebih dari 550 pilot merupakan anggota asosiasi. Belum diketahui berapa banyak pilot yang ikut mogok terbang Kamis besok, namun diperkirakan setengah dari seluruh jumlah pilot Garuda akan terlibat dalam aksi itu.

Sejauh ini, Garuda menyatakan, keberadaan pilot asing yang sudah berpengalaman diperlukan untuk kepentingan pengembangan perusahaan. Sementara menyangkut kebijakan pemberian gaji yang lebih besar untuk pilot asing, menurut Garuda karena status mereka sebagai pekerja kontrak.

Sementara itu, juru bicara Garuda, Pujobroto mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sekitar 100 pilot tambahan untuk memastikan penerbangan Garuda hari Kamis tidak terganggu aksi pemogokan.

“Dari pihak Garuda sudah disiapkan langkah antisipasi. Kita menyiapkan penerbang penerbang Garuda yang sebagian memang ada yang menjadi instruktur memberikan training kepada penerbang yang lain, dan juga ada sebagian yang bertugas sebagai manajemen. Nah kita merencanakan itu nanti dapat bertugas untuk menggantikan sekiranya ada beberapa penerbang yang melakukan pemogokan. Dan sejauh ini penerbang garuda yang bertugas di Manajemen atau menjadi instruktur itu relatif cukup banyak.”

Walau pun demikian, rencana pemogokan pilot Garuda itu, nampaknya akan tetap berdampak pada penerbangan di Indonesia. Apalagi mengingat saat ini 20 persen penumpang udara diangkut oleh maskapai milik pemerintah ini.

Zaki Amrullah

Editor : Vidi Legowo-Zipperer