1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Evakuasi Trigana Terhambat Cuaca Ekstrim

17 Agustus 2015

Pesawat Trigana Air yang jatuh di kawasan Oksibil selain mengangkut 54 penumpang dan awak juga membawa uang tunai 6,5 mikyar Rupiah. Uangnya direncanakan untuk penanggulangan kemiskinan di daerah terpencil.

https://p.dw.com/p/1GGab
Indonesien Absturz Flugzeug der Fluggesellschaft Trigana Air Service
Foto: picture-alliance/dpa/M. Irham

Sementara itu evakuasi pesawat Trigana Air TGN267 yang diduga jatuh di sekitar kawasan Oksob, kabupaten Pegunungan Bintang Senin (17/8) dilaporkan terkendala cuaca ekstrim. Tim SAR yang bergerak menuju lokasi kecelakaan dengan berjalan kaki juga menghadapi kesulitan. "Jarak pandang hanya dua meter", kata kapolres Pegunungan Bintang AKBP Yunus Wally kepada kantor berita Antara.

Tim SAR darat rencananya akan membuat landasan pendaratan helikopter (helipad) di dekat lokasi, untuk memudahkan evakuasi dan penanganan. Akibat cuaca buruk, rencana ini terpaksa ditangguhkan.

Puing pesawat Trigana ATR 42-300 pertama kali dilihat ioleh pilot pesawat AMA sekitar pukul 08.00 WIT di sekitar air terjun di wilayah Oksob. Pesawat sedang dalam penerbangan dari Jayapura menuju Oksibil saat hilang dari pantauan radar hari Minggu (16/8)

Angkut uang tunai 6,5 milyar

Selain mengangkut 44 penumpang dewasa, lima anak dan 5 awak, pesawat Trigana Air yang naas itu juga membawa uang tunai 6,5 milyar Rupiah. Uangnya direncanakan untuk penanggulangan kemiskinan di daerah terpencil.

"Empat petugas PT Pos Indonesia membawa uang tunai tersebut dengan menumpang Trigana", ujar jurubicara PT Pos Indonesia kepada wartawan. Uaangnya menurut rencana akan didistribusikan ke desa-desa terpencil di kawasan tersebut. Akibat buruknya infraatruktur, dana bantuan semacam itu hanya bisa didistribusikan dengan diangkut lewat udara.

Sementara itu mengantisipasi situasi, para petugas Disaster Victim Identification (DVI) Polri mulai mengumpulkan data ante mortem dari keluarga 54 penumpang Trigana Air yang naas itu. Upaya pengumpulan data itu disebutkan oleh tim DVI sebagai jaga-jaga hal terburuk.

as/yf(afp,dpa,ap,antara)