1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Peru: Aksi Protes Menentang Pengampunan Fujimori

26 Desember 2017

Polisi Peru menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pemrotes yang menentang pengampunan Alberto Fujimori. Presiden Peru memberi pengampunan karena Fujimori sakit.

https://p.dw.com/p/2pwkS
Peru | Proteste gegen die Begnadigung von Ex-Präsident Fujimori
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Mejia

Presiden Peru Pablo Kuczynski memberikan pengampunan kepada bekas diktatur Alberto Fujimori dan tujuh tahanan lainnya pada hari Minggu (24/12) dengan alasan kemanusiaan. Alberto Fujimori sejak beberapa waktu mendapat perawatan intensif karena kondisi kesehatannya memburuk.

Tindakan tersebut memicu aksi protes luas di ibukota Lima, Peru, sejak hari Senin (25/12). Ribuan orang berdemonstrasi menentang pengampunan itu. Selama kampanye pemilu presiden, Pablo Kucynski memang pernah berjanji tidak akan membebaskan Fujimori.

"Fujimori, pembunuh dan pencuri, tidak untuk pengampunan!" itulah slogan-slogan yang dibawa para pemrotes sambil membawa bendera raksasa Peru.

"Kami berada di sini sebagai saudara untuk menolak pengampunan ilegal ini, karena tidak sesuai dengan beratnya kejahatan," kata Gisella Ortiz, perwakilan dari sekelompok keluarga korban dari rejim Fujimori, kepada wartawan.

Para pemrotes di Peru menentang pengampunan mantan Presiden Alberto Fujimori
Para pemrotes di Peru menentang pengampunan mantan Presiden Alberto Fujimori dan menyebutnya "pembunuh"Foto: Reuters/M. Bazo

Alasan kesehatan

Polisi anti-huruhara dalam jumlah besar dikerahkan di jalan-jalan utama Lima untuk menghadang demonstran yang ingin merangsek ke klinik di mana Fujimori dirawat. Polisi menembakkan tabung gas air mata dan membangun barikade untuk membubarkan kumpulan demonstran.

Hari Senin malam (25/12),Presiden Pablo Kuczynski membela keputusannya untuk memaafkan Fujimori.

"Saya yakin bahwa orang-orang yang merasa demokratis seharusnya tidak mengizinkan Alberto Fujimori meninggal di penjara, karena keadilan bukanlah balas dendam," kata Kuczynski.

"Ini tentang kesehatan dan kemungkinan hidup mantan presiden Peru yang, setelah melakukan ekses dan kesalahan berat, sudah dijatuhi hukuman dan telah menjalaninya selama 12 tahun di penjara", katanya.

Peru | Proteste gegen die Begnadigung von Ex-Präsident Fujimori
Aksi protes sempat merebak menjadi kerusuhan setelah satuan anti huruhara di kerahkanFoto: picture-alliance/AP Photo/M. Mejia

Memerintah dengan kejam

Presiden Pablo Kuczynski sebelumnya mengatakan, keputusannya memberikan pengampunan diambil setelah evaluasi medis bahwa Fujimori menderita penyakit progresif dan tidak dapat disembuhkan dan bahwa kondisi di penjara "merupakan risiko serius bagi hidupnya."

Alberto Fujimori (79 tahun) dipindahkan dari selnya ke sebuah klinik pada hari Sabtu (23/12) karena tekanan darah rendah dan detak jantung yang tidak teratur.

"Dia tetap dalam perawatan intensif, kondisinya menguntungkan tapi tes lainnya diperlukan," kata dokter Alejandro Aguinaga yang bekerja di klinik itu.

Fujimori telah dirawat di rumah sakit pada beberapa kesempatan sebelumnya, terakhir pada bulan September, dan memiliki masalah jantung, punggung dan perut serta beberapa operasi untuk menghilangkan pertumbuhan kanker dari lidahnya.

Mantan presiden Peru itu telah menghabiskan lebih dari satu dekade dipenjara karena dengan kejam menindak saingan politik dan untuk memesan puluhan pembunuhan dan mengawasi taktik brutal lainnya. Dia juga dituduh melakukan korupsi. Meskipun begitu, Alberto Fujimori tetap memiliki tingkat popularitas di Peru karena telah mengalahkan gerilyawan sayap kiri dan untuk menstabilkan ekonomi setelah masa krisis.

hp/rn (afp, rtr, ap)