1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pertemuan Puncak UE-Korsel dan UE-China Berakhir

6 Oktober 2010

Pertemuan puncak Uni Eropa dan Korea Selatan di Brussel, Rabu (06/10) dinyatakan berlangsung positif dan harmonis. Sementara pembicaraan dengan China berlangsung dalam suasana tegang. Jumpa pers seusainya dibatalkan.

https://p.dw.com/p/PXVk
Pertemuan puncak Eropa-Asia ASEM ke-8 di BrusselFoto: AP

Setelah perundingan yang alot dan sebagian cukup sulit antara Uni Eropa dan Korea Selatan di Brussel hari Rabu (06/10), akhirnya dokumen-dokumen berkaitan dengan kesepakatan perdagangan bebas ditandatangani kedua pihak. Presiden Komisi UE José Manuel Barroso menunjukkan kegembiraannya: „Ini adalah kesepakatan perdagangan terpenting yang pernah disetujui oleh Uni Eropa dengan sebuah negara tersendiri, dan merupakan kesepakatan perdagangan bebas pertama dengan sebuah negara Asia."

Kedua pihak mengharapkan peningkatan jelas volume perdagangan melalui penghapusan bea cukai bagi hampir semua produk, dan dengan begitu juga mengharapkan dapat keluar dari krisis ekonomi. Korea Selatan diharapkan mengawali upaya ini. Jepang dan Malaysia misalnya, juga ingin menjajaki kemungkinan zona perdagangan bebas dengan Uni Eropa.

Barroso / EU / EU-Kommission
Jose Manuel BarrosoFoto: AP

Selaras dengan Korsel dan ketegangan dengan China

Karena keselarasan antara Korsel dan UE yang ditunjukkan, begitu baiknya, maka masalah UE dengan China semakin jelas terlihat. China dengan tegas menolak peningkatan nyata nilai mata uangnya Yuan, meski masyarakat internasional menuntut hal itu. Selain itu, perusahaan-perusahaan Eropa dengan jelas mengeluhkan diskriminasi yang semakin mereka rasakan di pasar China, dan juga memprotes praktik pembajakan berbagai produk. Eropa dan China saling tuding dalam banyak bidang, apakah itu menyangkut hak asasi manusia atau perundingan perubahan iklim global.

Presiden Dewan UE, Herman Van Rompuy mengutarakan dengan jelas masalah-masalah tersebut kepada Perdana Menteri China Wen Jiabao: „Bapak perdana menteri, saya masih melihat adanya ruang lain bagi kerjasama bilateral. Seperti pada setiap kemitraan, kita memiliki kesamaan dan perbedaan. Ini telah kita ketahui, dan diharapkan tidak menghambat keinginan kita bersama untuk membawa kemitraan ke tahap yang lebih tinggi."

Suasana saat itu kelihatan kaku dan tegang. Jumpa pers bersama Barroso dan Van Rompuy yang direncanakan semula, akhirnya dibatalkan setelah pertemuan puncak itu.

Wen Jiabao in Brüssel NO-FLASH
Dari kiri ke kanan, Herman Van Rompuy, Wen Jiabao dan Raja Belgia Albert IIFoto: AP

Perbedaan-perbedaan yang berbeturan dengan hebat

Bagian yang paling tidak bermasalah dalam pertemuan puncak UE dan China tampaknya adalah perjumpaan dengan tokoh-tokoh budaya hari Rabu pagi (06/10). Saat itu Wen juga memuji-muji perbedaan antara kedua pihak: „Keanekaragaman budaya adalah tanda terpenting dari keberadaban manusia. Kemandirian dan perkembangan budaya yang berbeda serta peningkatan pertukaran budaya adalah prasyarat yang penting bagi pelestarian keanekaragaman budaya."

Penegasan kemandirian China, apakah itu menyangkut kebudayaan ataupun politik, mengemuka bagaikan benang merah sepanjang kunjungan Wen Jiabao di Brussel. UE dan China memang memiliki kepentingan bersama yang besar, tetapi kali ini perbedaanlah yang bertubrukan dengan hebatnya.

Christoph Hasselbach/Christa Saloh

Editor: Edith Koesoemawiria