1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pertemuan Menlu Jerman dan Presiden Afganistan

22 Agustus 2006

Menlu Steinmeier tegaskan partisipasi Jerman untuk pembangunan kembali Afganistan.

https://p.dw.com/p/CJbl
Tentara Jerman dalam ISAF
Tentara Jerman dalam ISAFFoto: AP
Ketegangan situasi keamanan di Afganistan Selatan menjadi pokok pembicaraan Menlu Steinmeier dan Presiden Hamid Karsai. Mereka mendiskusikan tema tersebut secara panjang lebar, kata Karsai seusai pertemuan, kepada para wartawan. Ia sangat mengkhawatirkan situasi di selatan negaranya yang ia gambarkan ’sangat serius’. Ia juga menyebutkan penyebabnya.

"Terutama kelemahan internal kami. Kami tidak punya polisi yang kuat di wilayah tersebut. Dan juga adanya serangan teroris dari luar."

Sejak awal tahun ini, 1.800 orang tewas di Afgansitan Selatan akibat serangan teror para pejuang Taliban dan pemberontak Islam radikal lainnya. Dan sejak NATO pada akhir Juni mengambil alih komando dari Amerika untuk provinsi-provinsi di selatan, serangan bertambah.

Menlu Jerman Steinmeier mengatakan pula, dibandingkan dengan awal tahun ini, situasi keamanan di Afganistan Selatan lebih buruk. Namun Steinmeier tidak ingin hanya bersikap pesimis. Ia menekankan, banyak juga yang berhasil dicapai dalam pembangunan kembali selama 4 tahun terakhir. Dan Steinmeier menjamin, Jerman akan terus membantu Afganistan.

"Saya pikir rakyat Afganistan pantas mendapatkannya. Bahwa kita tidak mengendorkan upaya, juga demi menuntaskan masalah keamanan di Afganistan. Dan ke sanalah semua upaya diarahkan, dari semua pihak yang memikul tanggungjawab untuk Afganistan, namun dalam kerangka masyarakat internasional. Kita di utara, yang lain di selatan, namun tujuannya sama, yaitu dimana ada situasi yang belum aman, dibuat menjadi lebih aman."

Hal itu juga penting untuk stabilisasi keseluruhan wilayah, bukan hanya Afganistan, kata Steinmeier. Bulan Juli, pasukan Jerman yang tergabung dalam ISAF, memindahkan markasnya dari wilayah utara Afganistan ke Masar-i-Sharif. Situasi di sana juga berbahaya, tapi tidak setegang kondisi di wilayah selatan. Sekitar 85% serangan teror terjadi di selatan, sementara di utara hanya sekitar 5%.

Oktober mendatang, parlemen Jerman, Bundestag, harus memutuskan perpanjangan mandat pasukan Jerman di Afganistan. Terhadap pertanyaan, apakah parlemen akan memberi persetujuan, mengingat situasi keamanan yang meruncing, Menlu Steimeier menjawab:

"Saya perhatikan, parlemen Jerman menilai apa yang telah dilakukan untuk Afganistan di tahun-tahun terakhir ini baik, benar dan berharga. Jadi sekarang saya tidak melihat resiko bahwa tanggungjawab yang kita ambil alih di sini, tidak akan diperpanjang."

Steinmeier menambahkan, ia akan mengupayakan persetujuan dari parlemen. Selasa (22/08) ini, Menlu Jerman bisa menyaksikan sendiri bagaimana kondisi di utara Afganistan. Steinmeier akan menuju Masar-i-Sharif dan mengunjungi tim pembangunan kembali dari Jerman di Kundus.