1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pertemuan Davos ke-44 Dibuka

22 Januari 2014

Pertemuan World Economic Forum (WEF) di Davos dihadiri sekitar 2500 peserta dari seluruh dunia. Salah satu tamu yang ditunggu kehadirannya adalah Presiden Iran Hassan Rouhani.

https://p.dw.com/p/1AvI9
Foto: WEF

Pertemuan WEF selama empat hari dari 22 sampai 25 Januari akan dihadiri sekitar 40 kepala pemerintahan dan para menteri luar negeri dari berbagai negara. Pertemuan di Davos itu terutama akan membahas masalah-masalah internasional, tingkat pengangguran yang tinggi dan jurang antara kaya dan miskin yang semakin melebar.

Ketua WEF Klaus Schwab terutama berharap, para tamu dan pejabat tinggi bisa memberi impuls baru bagi pertumbuhan ekonomi setelah dunia dilanda krisis keuangan. Sorotan internasional terutama akan tertuju pada Presiden Hassan Rouhani. Selain itu akan hadir juga Perdana Menteri Inggris David Cameron, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Brasil Dilma Roussef.

Jurang antara kaya dan miskin

Paus Fransiskus menyampaikan pesan khusus kepada para peserta Pertemuan Davos. Ia meminta para pemimpin dunia mengupayakan dunia yang lebih adil. Para tokoh dunia "punya tanggung jawab yang jelas terhadap mereka yang paling lemah dan tidak berdaya", demikian disebutkan.

Paus Fransiskus selanjutnya mengimbau para tokoh dunia untuk mencurahkan kemampuan dan sumber daya yang berlimpah demi menanggulangi kemiskinan global.

Organisasi bantuan Oxfam sebelumnya menerangkan, jurang antara kaya dan miskin semakin lebar. Menurut Oxfam, 85 orang terkaya dunia memiliki harta yang nilainya setara dengan harta separuh penduduk dunia yang lebih miskin.

Merkel dan Yudhoyono tidak hadir

Kanselir Jerman Angela Merkel tidak menghadiri Pertemuan Davos karena baru saja mengalami kecelakaan ski. Jerman akan diwakili oleh Menteri Keuangan Wolfgang Schäuble dan Menteri Bantuan Pembangaunan, Gerd Müller.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry dijadwalkan akan hadir pada hari Kamis (23/01).

Presiden Indonesia Yudhoyono diundang ke World Economic Forum di Davos, namun tidak menghadiri pertemuan itu karena berbagai agenda mendesak di dalam negeri, antara lain bencana banjir. Demikian disampaikan jurubicara Presiden, Julian Aldrin Pasha di Jakarta.

Indonesia akan diwakili oleh Menteri Keuangan Chatib Basri. Selain itu, beberapa pejabat Indonesia juga akan hadir di Davos, antara lain Gubernur BI Agus Martowardojo dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

hp/ab (dpa, afp, rtr)