1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

250610 Medwedjew Obama

25 Juni 2010

Setelah menempuah haluan baru dalam politik keamanan, Rusia dan Amerika Serikat pererat kemitraan ekonomi.

https://p.dw.com/p/O2tw
Presiden Barack Obama dan Rusia Dmitry Medvedev nampak jalan-jalan santai di Lafayette Park, Washington, Kamis 24/6Foto: AP

Belum pernah ada kejadian yang menunjukkan begitu jelas, perubahan dalam kemitraan Amerika Serikat-Rusia, seperti piknik spontan Presiden Barack Obama dengan mitranya Dmitry Medvedev. Daripada melakukan perjamuan malam di Gedung Putih, mereka lebih memilih untuk menghentikan sebentar pertemuannya.

Dengan dikawal polisi, mereka menuju ke sebuah kedai di pinggiran kota Washington. Di sana mereka melepaskan jasnya, dan dengan santai menikmati sajian hamburger. Setelahnya, dalam konferensi pers di Gedung Putih, Medevedev menuturkan, bahwa restoran yang dikunjunginya adalah khas Amerika. Mungkin makanannya kurang sehat, tetapi rasanya enak dan mencerminkan semangat rakyat AS, demikian presiden Rusia.

Kali ini bukan rudal, pengurangan senjata atau masalah keamanan yang menjadi pokok pembahasan pertemuan. Akan tetapi, hubungan perdagangan antara AS dan Rusia. Obama dengan gembira mengumumkan, disepakati sebuah transaksi penjualan pesawat senilai milayaran Dolar AS. "Kami menjual 50 pesawat Boeing senilai empat milyar dolar. Transaksi ini menciptakan sedikitnya 44.000 tempat kerja baru,“ dikatakan Obama.

Kemudian Obama menekankan, bahwa pertikaian terkait ekspor daging ayam ke Rusia berhasil diselesaikan. Transaksi ini juga bernilai milyaran Dolar. Bersamaan dengan itu, Presiden Obama juga menekankan dukungannya agar Rusia diterima sebagai anggota baru dalam Organisasi Perdagangan Internasional WTO. Jika diterima sebagai anggota baru WTO, Rusia mengharapkan dapat meningkatkan ketertarikannya di pasar dunia.

Tema-tema lain seperti pemberlakuan sanksi terhadap Iran, krisis di Timur Tengah dan perkembangan di Korea serta Kirgistan juga dibahas, demikian dikatakan Medvedev. Namun, tidak ada keputusan yang meluas terkait tema-tema itu.

Walaupun kedua presiden negara adidaya atom itu mendemonstrasikan persahabatan, masih ada sejumlah masalah yang belum terselesaikan. Seperti yang Obama sampaikan, "Di antara negara kami masih ada perbedaan pendapat terkait masalah-masalah tertentu. Misalnya tema Georgia yang kami bahas secara terbuka. Tetapi, di bidang-bidang dimana kami mengalami kemajuan, akan kami jadikan sebagai basis baru persahabatan kami. Ini dapat menciptakan keamanan secara regional maupun global.“

Pertemuan perekonomian dengan Barack Obama di Washington, mengakhiri kunjungan Medvedev ke AS. Dalam konferensi ekonomi dunia di Toronto nanti, kedua presiden itu akan kembali bertemu.

Rüdiger Paulert/Andriani Nangoy

Editor: Asril Ridwan