1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perlukah UU Baru Untuk Tangkap Pengikut ISIS di Indonesia?

21 Januari 2016

Demi upaya pencegahan serangan teror, Presiden Jokowi ingin aturan baru yang memungkinkan aparat keamanan menangkap pengikut kelompok teror. Tapi mencari dan menangkap mereka tidak akan mudah.

https://p.dw.com/p/1HhZc
Indonesien Nach den Bombenanschlägen in Jakarta
Foto: Getty images/AFP/Str

Mudahnya anggota kelompok militan dari etnis Uigur menyelinap masuk ke Indonesia melewati penjagaan di perbatasan, membuat kalangan intelijen dan keamanan Indonesia makin khawatir.

Setidaknya ada 10 warga Uigur asal Cina yang disebut-sebut masuk ke Indonesia selama 18 bulan terakhir untuk bergabung dengan kelompok-kelompok militan lokal.

Polisi khawatir, para militan asing itu akan bergabung dengan militan Indonesia yang kembali dari perang Suriah dan Irak untuk melakukan serangan teror di tempat-tempat strategis dengan gaya serangan Paris.

Perbatasan Indonesia yang begitu panjang dan sulit dijaga menjadi jalur lawan pengiriman personal militan maupun senjata.

Indonesien Badrodin Haiti Polizeichef PK Angriffe Jakarta
Kapolri Badrodin Haiti: "Ada ratusan jalur masuk ilegal"Foto: Reuters/Beawiharta

"Pengamanan di pintu-pintu masuk utama cukup, tapi ada jalur-jalur masuk tradisional yang sering digunakan untuk masuk secara ilegal, misalnya para nelayan sering membawa orang masuk", kata Kapolri Badrodin Haiti kepada kantor berita Reuters.

Dipanggil gembong teroris Santoso ke Indonesia

Pengamat memperkirakan ada sekitar 500 orang Indonesia yang pergi ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan jaringan teror ISIS. Mereka selama ini dipantau, tapi aparat keamanan tidak memantau kedatangan militan-militan asing, sampai muncul kasus-kasus yang menunjukkan indikasi adanya infiltrasi.

Bulan lalu, polisi menahan warga Cina etnis Uigur, Ali mehmet, setelah polisi menggeledah sebuah rumah di luar kota Jakarta,y ang diduga jadi tempat merakit bom. Dari kasus itu polisi mulai melihat, bagaimana mudahnya militan asing masuk ke Indonesia.

Indonesien Nach den Bombenanschlägen in Jakarta
Bunga-bunga diletakkan untuk mengenang korban serangan teror di Jalan Thamrin, JakartaFoto: picture-alliance/dpa/Roni-Bintang

Indonesia menyatakan akan mepererat kerjasana dengan Cina untuk membendung lalu lintas personal militan asing masuk wilayahnya. Menurut kepolisian Indonesia, anggota militan Uigur datang untuk bergabung dengan kelompok Santoso, gembong teroris yang paling dicari saat ini di seluruh Indonesia.

Jaringan bawah tanah

Ali Mehmet diduga masuk ke Indonesia lewat Batam dari Malaysia, dibawa oleh para nelayan lokal. Demikian keterangan pengacaranya, Asludin Hatjani, kepada Reuters.

"Jelas mereka berkomunikasi dengan orang-orang di sini sebelum datang, terutama melalui Whatsapp," kata Asludin.

Tapi Asludin membantah kliennya terkait dengan serangan teror di Jalan Thamrin, Jakarta.

Indonesien Muhammad Bahrun Naim mutmasslicher Mastermind der Angriffe von Jakarta
Bahrun Naim, pendukung ISIS yang kini ada di Suriah dan disebut-sebut sebagai perancang serangan JakartaFoto: Reuters/Antara Foto/D. Prasetya

"Memang Mehmet tertangkap karena tinggal di sebuah rumah yang diketahui menyimpan bahan pembuat bom. Dan dia tinggal bersama-sama dengan orang-orang yang dikaitkan dengan rencana serangan itu," tambah Asludin.

Namun ia menjelaskan, Mehmet samasekali tidak bersalah. Dia hanya berada di tempat yang salah pada waktu yang salah.

"Sebagai pengacaranya, saya bisa mengatakan bah wa dia datang ke sini untuk tujuan wisata saja, karena dia tertekan setelah bercerai dari istrinya", tandas Asludin.

Ada ratusan jalur masuk ilegal

Tapi polisi mencurigasi Mehmet sebagai salah satu pendukung empat orang teroris yang melakukan serangan unuh diri di tengah kota Jakarta minggu lalu. Kelompok ini jutga diduga mendapat aliran dana dari anggota ISIS di Suriah.

"Jaringan simpatisan ISIS memang cukup besar, dan mereka tersebar di beberapa lokasi," kata pakar terorisme Rakyan Adibrata di Jakarta.

Memang tidak mudah mengungkap jaringan teror yang terus bertambah anggotanya, termasuk dari luar negeri. "Mereka bisa masuk darimana saja. Ada ratusan jalur masuk", kata Kapolri Badrodin Haiti.

hp/ml (rtr, merdeka.com)