1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perkiraan Jumlah Penduduk hingga 2100

4 Mei 2011

Jumlah penduduk dunia makin meningkat. Tahun ini saja jumlah orang di bumi akan menjadi tujuh milyar, dan masih akan bertambah. Yayasan Jerman yang mengurus pertambahan penduduk perkenalkan perkiraan PBB yang terbaru.

https://p.dw.com/p/1192E
Deutschland Logo Deutsche Stiftung Weltbevölkerung
Lambang Stiftung Weltbevölkerung

Hasil pendataan yang diperkenalkan Stiftung Weltbevölkerung tidak hanya menampilkan berita buruk. Di tahun 60-an jumlah anak-anak rata-rata dari setiap perempuan berkurang setengahnya. Ini adalah dampak perkembangan dan program keluarga berencana yang berhasil, demikian dijelaskan Thomas Büttner, wakil kepala bagian kependudukan pada PBB. Menurutnya ini adalah hasil perkembangan berkualitas.

Jumlah Kelahiran Terlalu Tinggi

Tetapi itu saja kabar baiknya. Karena terutama di negara-negara miskin, di mana anak-anak yang baru dilahirkan akan menghadapi paling banyak masalah untuk hidup, jumlah kelahiran baru masih terlalu tinggi. Jika jumlah rata-rata kelahiran di dunia tidak berubah, akhir abad ini jumlah penduduk dunia akan mencapai 27 milyar, yang berarti empat kali lebih banyak dari saat ini. Menurut teori itu, di Nigeria saja akan hidup dua milyar orang lebih banyak. Sebaliknya di Jerman jumlah penduduk akan berkurang setengahnya, dan di Cina berkurang 500 juta. Tetapi perkiraan jumlah penduduk dunia yang dikeluarkan PBB berdasar pada teori lain, demikian dijelaskan Büttner.

Passanten laufen am 20. Dez. 2003 durch die Innenstadt von Essen. Schon in zwei Jahren wird die Haelfte der Weltbevoelkerung in Staedten leben. Das geht aus einem Bericht hervor, den UN-Generalsekretaer Kofi Annan am Mittwochabend, 16. Feb. 2005, dem Wirtschafts- und Sozialrat der Vereinten Nationen vorlegte.(AP Photo/Michael Sohn)
Pejalan kaki di kota Essen, JermanFoto: AP

Teori ini terutama berdasar pada perkiraan bahwa tren yang paling dominan selama ini akan terus berlanjut di masa depan. Misalnya berkurangnya jumlah anak dalam sebuah keluarga, dan menurunnya jumlah kematian. Termasuk di dalamnya juga seluruh upaya pembangunan dan keluarga berencana, serta pengurangan jumlah kematian ibu dan anak.

Perhitungan PBB

Akibat perkiraan bahwa jumlah anak dari setiap perempuan di negara-negara paling miskin di dunia akan terus berkurang, pakar demografi dari PBB memperhitungkan jumlah penduduk dunia akan menjadi 10 milyar tahun 2100 mendatang. Namun demikian, jika jumlah rata-rata kelahiran dari setiap perempuan meningkat setengahnya saja, di akhir abad ini akan hidup 16 milyar orang di bumi. Itu adalah perhitungan tertinggi, yang dipandang realistis oleh para pakar PBB. Perhitungan terrendah, yaitu setengah lebih sedikit dari jumlah anak rata-rata setiap perempuan, penduduk bumi hanya akan berjumlah 6 milyar. Jadi bahkan lebih sedikit dari jumlah saat ini.

Variasi hasil perhitungan, antara 6 sampai 16 milyar itu, menunjukkan pengaruh politik pembangunan dan penduduk yang sukses atau kurang sukses. Saat ini politik tersebut tidak terlalu berhasil. PBB sekarang harus membuat perkiraan yang sangat berbeda dari perhitungan terakhir tahun 2008 lalu.

Reaksi Politisi

Barbara Becker und Alfred Biolek sitzen am 13.11.2003 während eines Pressegesprächs in Köln mit Renate Bähr (r), der stellvertretenden Geschäftsführerin der Deutschen Stiftung Weltbevölkerung, beisammen. Die Ex-Frau von Tennisstar Becker und der Talkmaster wollen in Kenia Projekte der Deutschen Stiftung Weltbevölkerung DSW besuchen, die Jugendberater ausbildet. «Erwachsene, sowohl Lehrer als auch Eltern, sprechen fast nie über Sexualität», sagte Biolek. Deshalb sei die Aufklärung durch Gleichaltrige so wichtig. Biolek, der sich schon seit drei Jahren für die Projekte engagiert, hatte Barbara Becker in seiner letzten «Boulevard Bio»-Sendung zu Gast. Auch Jugendliche aus Afrika waren dabei. Becker entschied sich spontan, mitzuhelfen.
Renate BährFoto: picture-alliance / dpa

Renate Bähr, kepala yayasan Jerman yang mengurus penduduk dunia, Stiftung Weltbevölkerung mengatakan, "Untuk tahun 2050 saja perhitungan harus ditambah 200 juta dari jumlah yang dikatakan tahun 2008. Penyebabnya adalah, jumlah kelahiran dalam dua tahun terakhir ternyata tidak menurun seperti diperkirakan tahun 2008. Ini menjadi isyarat peringatan. Dan saya harap, politisi akan mendengar isyarat ini dan memberikan reaksi sesuai.“

Seberapa pentingnya reaksi politisi dijelaskan Renate Bähr dengan mengambil contoh Thailand dan Kenya. Kedua negara sama miskinnya dalam 44 tahun. Tetapi sejak tahun 1970-an, pemerintah Thailand mempropagandakan program keluarga berencana dengan jumlah anak dua saja dalam sebuah keluarga. Sekarang jumlah penduduk Kenya empat kali lipat lebih tinggi, sedangkan di Thailand hanya dua kali lipat. Sekarang pemerintah Kenya menyadari pentingnya pengurangan jumlah anak. Tetapi banyak pemerintah lainnya belum sadar.

Peter Stützle / Marjory Linardy

Editor: Hendra Pasuhuk