Peringati Hari Sumpah Pemuda, Mahasiswa Indonesia di Jerman Hasilkan Manifesto
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman dan PPI Bonn memperingati hari Sumpah Pemuda dengan tema Gebrakan Anak Muda yang diselenggarakan di Rheinbach, Sabtu, 26 Oktober 2019.
Pelajar Indonesia di Jerman peringati hari Sumpah Pemuda
Puluhan pelajar yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman dan Bonn menggelar pesta rakyat bertajuk Gebrakan Anak Muda dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda ke-91.
Diskusi politik oleh para akademisi
Acara Gebrakan Anak Muda diawali dengan kegiatan diskusi mengenai politik, ekonomi, dan sosial, yang dipaparkan oleh para akademisi seperti Dr. Ingo Wandelt, seorang pengamat politik orde baru dan kemiliteran, dan Airlangga Pribadi, Ph.d, dosen FISIP Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur.
Diskusi ekonomi oleh para pendiri startup
Diisi oleh Fadli Musatamin, pendiri PooPook, startup di bidang pertanian yang berhasil memanfaatkan tinja manusia untuk diolah sebagai pupuk dengan teknologi sederhana. Pembicara kedua, Mishbachul Munir, pendiri GetGoing.co.id, startup di bidang pariwisata yang menyediakan platform panduan wisata bagi turis dari Indonesia yang ingin jalan-jalan ke Eropa dengan mudah.
Didukung KBRI Jerman
"KBRI Jerman selalu mendukung kegiatan-kegiatan yang sifatnya membangun rasa kebangsaan dan persatuan. Dengan adanya kegiatan Gebrakan Anak Muda, diharapkan nanti setelah selesai menggali ilmu di Jerman dapat ikut serta membangun bangsa dan negara," Wakil Dubes RI untuk Jerman, Perry Pada.
Pembacaan manifesto
Kepala Departemen Sosial Politik PPI Jerman, Arnold, membacakan rumusan manifesto yang mengandung poin-poin penting dari hasil seluruh diskusi yang telah dilaksanakan pada peringatan hari Sumpah Pemuda di Rheinbach, Bonn, Jerman (26/10).
Membatik
Selain diskusi, kegiatan Gebrakan Anak Muda juga memberikan kesempatan pada sejumlah mahasiswa dan mahasiswi untuk membatik.
Penampilan Pesilat dari Padepokan Tapak Suci
Acara Gebrakan Anak Muda diakhiri dengan penampilan sejumlah pesilat yang berasal dari Padepokan Tapak Suci, sebagai bagian dari festival budaya.