1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pergantian Generasi di Kuba

Martin Polansky26 Februari 2013

Raul Castro menyatakan akan mengundurkan diri tahun 2018. Ini menandai akhir dari era kekuasan keluarga Castro. Miguel Diaz-Canel yang berusia 52 tahun disiapkan sebagai pengganti.

https://p.dw.com/p/17lzv
Cuba's President Raul Castro, right, and brother Fidel Castro attend the opening session of the National Assemby in Havana, Cuba, Sunday, Feb. 24, 2012.
Fidel Castro di parlemen KubaFoto: picture alliance/AP Photo

Sidang Majelis Nasional Kuba yang digelar hari Minggu (24/02) terlihat berlangsung seperti biasa. Pemimpin revolusi Fidel Castro yang sudah berusia 86 tahun tampak hadir. Ia duduk di samping adiknya, Raul Castro, yang sejak 2008 resmi menjabat sebagai Presiden Kuba.

Seperti diharapkan, Majelis Nasional memilih kembali Raul Castro sebagai presiden untuk periode 2013-2018. Tapi sidang kali ini membawa kejutan. Karena Raul Castro dalam pidato di hadapan anggota Majelis Nasional menyatakan tidak akan menjadi presiden lagi setelah 2018.

”Kami mengusulkan agar dilakukan perubahan konstitusi, sehingga posisi kepala pemerintahan dan kepala negara dibatasi menjadi dua periode untuk masa jabatan masing-masing lima tahun. Mengenai diri saya, ini akan menjadi masa jabatan saya yang terakhir”, kata Raul Castro.

Artinya, tahun 2018 Raul Castro akan mengakhiri jabatannya. Ini menandai berakhirnya era Castro di Kuba. Sejak revolusi tahun 1959, keluarga Castro memimpin negara sosialis ini. Fidel menjadi presiden selama puluhan tahun. Ketika ia sakit berat, adiknya Raul mengambil alih kekuasaan.

Mempertahankan Sosialisme

Generasi tua elit politik di Kuba cukup lama menunda regenerasi. Sekarang, upaya itu mulai terlihat. Miguel Diaz-Canel yang berusia 52 tahun diangkat menjadi Wakil Presiden. Diaz-Canel adalah politisi yang karirnya melejit dan merupakan orang kepercayaan Raul Castro. Ia sekarang punya peluang besar menjadi presiden.

Miguel Diaz-Canel, February 24, 2013.
Miguel Diaz-Canel disiapkan mengganti Raul CastroFoto: ADALBERTO ROQUE/AFP/Getty Images

Dalam pidatonya, Raul Castro menegaskan akan mempertahankan sosialisme di Kuba. Jadi Kuba tidak akan mengalami perubahan politik yang mendasar, sekalipun generasi yang lebih muda naik ke tampuk kekuasaan.

Raul Castro sendiri telah melakukan beberapa pembaruan yang hati-hati di sektor ekonomi. Ratusan ribu warga Kuba sekarang bekerja diluar perusahaan negara, perdagangan dengan mobil dan rumah diijinkan. Perkembangan ini diharapkan bisa membantu Kuba keluar dari krisis ekonomi yang terjadi di negara sosialis ini.

Sampai sekarang Kuba masih tergantung bantuan dari Venezuela, yang menyalurkan sebagian penghasilan minyak ke Kuba. Karena itu, Raul Castro menegaskan peran penting Presiden Venezuela Hugo Chavez yang sekarang menderita sakit. ”Kami tegaskan seluruh solidaritas kami dengan rakyat Venezuela dan pimpinan politiknya”, katanya.

Kuba akan memasuki masa transisi. Memang sudah saatnya dilaksanakan pergantian generasi. Raul Castro tetap akan mempertahankan haluan politiknya. Perubahan dilakukan selangkah demi selangkah, agar sosialisme tetap ada di Kuba setelah era Castro berakhir.