1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Penegakan HukumJerman

Seperti Apa Peraturan Kepemilikan Senjata di Jerman?

16 Maret 2023

Penembakan fatal seperti di aula Saksi Yehuwa di Hamburg baru-baru ini sangat jarang terjadi di Jerman, salah satu negara dengan peraturan kepemilikan senjata paling ketat di Eropa.

https://p.dw.com/p/4Ohlc
Ilustrasi kartu kepemilikan senjata di Jerman
Ilustrasi kartu kepemilikan senjata di JermanFoto: picture-alliance/dpa/P. Pleul

Menurut peraturan kepemilikan senjata yang berlaku di Jerman, tiap individu memerlukan lisensi kartu kepemilikan senjata untuk bisa memiliki atau membeli senjata api. Selain itu, ada lisensi senjata api yang terpisah untuk dapat menggunakan atau membawa senjata api tersebut.

Artinya seorang kolektor senjata api, misalnya, hanya membutuhkan lisensi kategori pertama. Sementara bagi yang hobi berburu, mereka harus mengajukan permohonan untuk kartu kepemilikan senjata setelah memperoleh izin berburu. Kartu kepemilikan senjata ini memungkinkan mereka untuk mentransportasi senjata, bukan membawanya. Artinya, senjata ini harus dibawa, dikosongkan dan dikunci saat dibawa di tempat umum, misalnya ditaruh di dalam koper yang terkunci.

Sementara lisensi senjata api hanya dikeluarkan dalam kasus yang jarang, yakni ketika pemohon dapat menunjukkan bukti bahwa keselamatan mereka lebih berisiko terancam dibandingkan masyarakat umum lainnya, dan membawa senjata api meningkatkan keselamatan mereka.

Bagi pemegang lisensi jenis ini, tidak ada ketentuan dalam undang-undang Jerman yang menyatakan apakah senjata api tersebut harus disembunyikan atau tidak, dan ataukah mereka dapat membawa senjata api yang terisi saat berada di publik.

Selain jenis lisensi di atas, ada juga lisensi untuk senjata api kecil. Lisensi ini lebih mudah diperoleh dan diperlukan untuk menggunakan senjata bertenaga rendah seperti senjata bius, senjata suar, atau apa pun yang hanya dapat menembakkan peluru kosong. Senapan angin bertenaga rendah (kurang dari 7,5 joule) juga termasuk dalam kelompok ini. Secara total, biaya pengajuan termasuk asuransi yang diperlukan untuk mendapatkan lisensi ini bisa mencapai sekitar 500 euro atau sekitar Rp8,2 juta.

Jenis-jenis senjata legal di Jerman

Hukum Jerman membedakan antara senjata api dan senjata perang. Khusus senjata perang, peraturan tentang ini tercantum dalam Undang-Undang Pengendalian Senjata Perang.

Di Jerman, memiliki atau menggunakan senjata perang adalah ilegal. Ini termasuk semua senapan otomatis, senapan mesin (kecuali barang antik dari zaman Perang Dunia II atau sebelumnya), serta perlengkapan untuk mengisi senjata semacam itu. Senapan serbu juga dilarang di bawah Undang-Undang Kontrol Senjata. Sejumlah senjata semi otomatis, meski tidak semua, juga didefinisikan sebagai senjata perang.

Siapa yang boleh membawa senjata?

Siapa pun yang akan mengajukan lisensi senjata api di Jerman harus berusia minimal 18 tahun, memiliki keandalan dan kesesuaian personal, menunjukkan keahlian yang dibutuhkan, menunjukkan keperluan kepemilikan senjata, serta memberikan bukti asuransi tanggung gugat yang menanggung cedera personal dan kerusakan properti minimal senilai satu juta euro.

Otoritas lokal bertanggung jawab untuk memproses pengajuan lisensi senjata dan menilai keandalan, kelayakan, dan kebutuhan personal mereka yang mengajukan. Tergantung di mana pemohon tinggal, kantor ketertiban umum atau polisi dianggap sebagai otoritas yang berwenang.

Menurut undang-undang, pelamar dianggap tidak dapat diandalkan atau secara pribadi tidak layak jika mereka pernah dihukum atas tindakan pidana dalam sepuluh tahun terakhir, kondisi hidup mereka membuktikan anggapan bahwa mereka akan menangani senjata secara sembarangan, menjadi anggota organisasi terlarang atau inkonstitusional.

Pelamar juga tidak akan dianggap memenuhi syarat apabila dalam lima tahun terakhir aktif atau mendukung kegiatan yang mengancam kepentingan luar negeri Jerman, secara preventif ditahan polisi lebih dari sekali dalam lima tahun terakhir, kecanduan alkohol atau kecanduan obat-obatan atau menderita sakit jiwa.

Selain itu, siapa pun berusia di bawah 25 tahun yang pertama kali mengajukan lisensi senjata harus memberikan sertifikat "kebugaran mental" dari petugas medis atau psikolog. 

Menunjukkan bukti keahlian bersenjata

Pelamar lisensi senjata harus lulus ujian atau menjalani pelatihan tertentu untuk dapat membeli senjata. Ujian negara ini berkaitan dengan segala aspek hukum dan teknis senjata api, penanganan yang aman, dan keterampilan menembak.

Keahlian pelamar lisensi juga dapat dibuktikan dengan tes lain, asalkan berhubungan dengan bidang yang sama: Ini termasuk tes untuk lisensi berburu, tes perdagangan senjata atau pekerjaan penuh waktu tiga tahun dalam perdagangan senjata. Penyelesaian kursus tertentu dalam penanganan senjata api, yang diakhiri dengan ujian, juga diakui sebagai keahlian pelamar. Selain itu, asosiasi olahraga menembak yang diakui negara dapat melakukan tes sendiri.

Siapa yang dinilai perlu memiliki senjata?

Undang-undang menyatakan bahwa pemohon lisensi senjata api harus menunjukkan adanya kebutuhan tertentu. Selain itu, pelamar juga perlu mendefinisikannya sebagai "kepentingan pribadi atau komersial yang pantas mendapatkan pengakuan khusus, terutama sebagai pemburu, penembak untuk aktivitas olahraga, penembak tradisional, kolektor senjata atau amunisi, ahli senjata atau amunisi, orang yang rentan, produsen senjata, pedagang senjata atau perusahaan keamanan."

Orang-orang yang terbukti memiliki risiko sangat tinggi menjadi korban kejahatan juga dapat dianggap punya kebutuhan untuk memiliki senjata api.

Sedangkan anggota asosiasi dan klub olahraga menembak juga dapat menunjukkan perlunya lisensi senjata api jika mereka menunjukkan sertifikat dari asosiasi penembak tradisional yang menyatakan bahwa mereka membutuhkan senjata ini untuk menjalankan tradisi. (ae/hp)