1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

010710 Cyber USA

5 Juli 2010

Perang kini memasuki dimensi yang lebih luas, perang di dunia cyber. Pesatnya kemajuan teknologi informatika diiringi juga dengan kerentanan dunia cyber terhadap serangan.

https://p.dw.com/p/OAlz
Gambar simbol kejahatan internetFoto: Bilderbox

Barack Obama adalah presiden Amerika Serikat pertama yang berpidato penuh tentang keamanan dunia maya. "Singkat kata, kesejahteraan ekonomi Amerika di abad 21 tergantung keamanan dunia maya."

Mei 2009, Obama menekankan ketergantungan Amerika pada jaringan komputer yang mengatur suplai minyak dan gas bumi, air dan listrik, mengatur lalu lintas, menjamin keamanan penerbangan. Serangan teror kini bukan hanya dari militan yang meledakkan diri, tapi juga lewat kombinasi beberapa ketukan di papan ketik komputer.

Setahun setelah pidato itu, Kepala Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat , NSA, Jenderal Keith Alexander diperintahkan untuk juga memimpin satuan komando cyber, yang baru dibentuk. NSA adalah dinas rahasia AS terbesar, paling berkuasa dan paling banyak mempekerjakan pakar matematika di seluruh dunia.

Keith Alexander menyampaikan gambaran suram. Sistem komputer Pentagon diserang enam juta kali setiap hari. “Kesejahteraan dan kekuatan Amerika menjadikannya sebagai sasaran di dunia maya, terutama militernya. Militer kita tergantung pada jaringan kerja untuk komando dan kontrol, komunikasi, operasi, intelijen dan logistik. Kemetrian pertahanan harus melindungi lebih dari 7 juta komputer yang tersambung pada 15.000 jaringan.“

Setahun sebelumnya, Menteri Pertahanan Robert Gates mengumumkan pelipatgandaan pakar keamanan komputer, tapi bukan untuk melindungi sistem Pentagon sendiri. Pakar komputer Amerika Herbert Lin mendukung diskusi terbuka tentang kemampuan mengantisipasi serangan di dunia maya. “Banyak negara mengembangkan kemampuan menyerang dan bertahan di dunia maya. Tapi diskusi publik lebih tentang aspek bertahan, sedikit yang membahas aspek menyerang, Padahal itu aspek dasar bagi pemahaman kebijakan keamanan cyber.“

Pakar komputer Sando Gaycken dari Universitas Stuttgart memperkirakan, lebih dari 140 negara memiliki program perang di dunia maya dan melatih pasukan khusus. Pasukan yang terdiri dari 10 hacker piawai bisa mengakibatkan kerusakan tiada tara.

Perang di dunia maya adalah industri besar yang menghabiskan banyak uang sekaligus menjadi sumber penghasilan. Perusahaan senjata yang mengendus bisnis miliaran dolar, mengembangkan piranti lunak baru untuk menghadapi serangan terhadap data. Perusahaan senjata AS Raytheon, dengan 75.000 pegawai dan omset 20 miliar Euro tahun 2009, kini merambah sektor keamanan data.

Pakar teror dunia maya Samuel Liles mengamati perkembangan ini. “Belum lama ini Raytheon membuka lowongan kerja, mencari 'Ninja dunia maya'. Humor yang menegaskan bahwa dibutuhkan orang-orang yang memiliki strategi menyerang.“

Pertengahan Juni, datang usulan dari Joe Liebermann, senator independen AS dan ketua komisi perlindungan dalam negeri. Liebermann mengajukan rancangan undang-undang yang mendeklarasikan internet sebagai kekayaan nasional Amerika Serikat. Ia mengusulkan agar dalam situasi darurat nasional, presiden AS diijinkan mematikan seluruh jaringan internet.

Matthias von Hein/Renata Permadi

Editor: Hendra Pasuhuk