1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perancis Tunda Larangan Burkini

26 Agustus 2016

Pengadilan administratif tertinggi Perancis menangguhkan larangan burkini, yang sering dipakai perempuan Muslim. Sebelumnya, beberapa kota di pesisir di Perancis melarang perempuan mengenakannya di pantai.

https://p.dw.com/p/1JqK3
Frankreich Zwei Frauen tragen Burkini am Strand
Foto: picture-alliance/abaca

Penundaan itu berlaku sementara, hingga ada keputusan hukum resmi. Perancis menjadi sorotan setelah terjadinya kontroversi tentang pakaian renang tersebut. Perdana Menteri Perancis Manuel Valls mengatakan, negaranya sedang terkunci dalam "pertempuran budaya" dan menurutnya burkini menggambarkan perbudakan terhadap perempuan.

"Kita harus mengobarkan perjuangan melawan radikalisme, terhadap simbol-simbol agama yang merambah ke dalam ruang publik," demikian ujar Valls kepada televisi terkemuka di negara itu, BFM-TV.

Menteri Pendidikan Najat Vallaud-Belkacem, yang merupakan seorang Muslim, menentang burkini tapi menolak argumen Valls bahwa larangan itu merupakan alat yang berguna dalam perjuangan Perancis melawan militan.

Tidak ada hubungan antara serangan teror dari Daesh (Islamic State) dengan busana perempuan di pantai, "kata Vallaud-Belkacem.

Sarkozy mengambil garis keras

Presiden Perancis Francois Hollande berbicara dengan nada lebih terukur dan mengatakan bahwa dalam hidup bermasyarakat maka seseorang diasumsikan berlaku sesuai dengan aturan, dan tak boleh ada provokasi atau stigmatisasi.

Tapi pesaing Hollande sebagai calon presiden dalam pemilihan tahun depan, Nicholas Sarkozy, menegaskan “Burkini adalah tindakan politik, tindakan militan, provokasi. Ditambahkan Sarkozy di majalah Figaro, "Perempuan yang memakainya menguji Republik."

Pengadilan mendengar argumen dari dua organisasi non-pemerintah - Liga Hak Asasi Manusia

dan kelompok anti-Islamophobia. Keduanya berusaha untuk membatalkan keputusan pengadilan lokal di kota Villeneuve-Loubet, dekat Nice, yang melarang pakaian renang Islam.

Putusan Jumat (26/08) ini kemungkinan akan mempengaruhi semua kota-kota setempat yang melarang burkini tersebut. Sebagian besar pembatasan telah diberlakukan di tenggara, daerah di mana kelompok kanannya kuat.

Pada kunjungan ke Paris Kamis (25/09), walikota London Sadiq Khan mengutuk larangan tersebut, dengan mengatakan tidak ada yang harus memberitahu perempuan apa yang harus dikenakannya. "Saya tidak berpikir itu benar," kata Khan. "Salah satu kebahagiaan di London adalah bahwa kita tidak hanya mentolerir perbedaan, kami menghormati itu, kami menerimanya."

ap(yf(rtr, ap,dpa)