1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perancis-Spanyol Berpadu Lawan ETA

27 Agustus 2009

Sejak tiga tersangka teroris organisasi bawah tanah Baskia ETA ditangkap 19 Agustus lalu, selusin gudang senjata dan bahan peledak berhasil dibongkar di Perancis. Ini adalah keberhasilan besar dalam lima tahun terakhir.

https://p.dw.com/p/JJIS
Alfredo Pérez Rubalcaba, menteri dalam negeri Spanyol.Foto: picture-alliance/ dpa

Pertemuan antara menteri dalam negeri Spanyol Alfredo Pérez Rubalcaba dengan rekan sejabatannya dari Perancis, Brice Hortefeux dapat dikatakan bermakna sejarah, karena tidak selamanya kerja sama antara kedua negara sedemikian baik dalam upaya menumpas teror ETA. Karena Perancis selalu menganggap Spanyol sebagai saingan di pasaran pertanian UE, maka kerja sama dalam politik penanggulangan teror tidak menonjol. Tambahan lagi ETA menggunakan wilayah Perancis sebagai tempat persembunyian, terutama untuk mengumpulkan senjata atau kendaraan yang diperlukan.

Baru dalam beberapa tahun terakhir kerja sama itu ditingkatkan. Sekitar lima tahun lalu di Perancis terjadi penangkapan yang spektakuler, yaitu terhadap Mikel Antza, yang selama sepuluh tahun mengepalai ETA. Di Paris, menteri dalam negeri Spanyol, Rubalcaba mengucapkan terima kasih kepada rekan sejabatannya, Brice Hortefeux: "Ini merupakan operasi yang baik dan istimewa. Tetapi menunjukkan pula bahwa ETA masih hidup dan kita tetap harus bekerja sama."

Brice Hortefeux menandaskan, bahwa itu akan dilanjutkan dan menekankan pula keterkaitan Perancis dengan Spanyol dalam menanggulangi teror. Dia juga memuji efisiensi kerja sama yang ada.

Sekitar selusin gudang senjata dan bahan ledak ETA ditemukan di Perancis, setelah tanggal 19 Agustus lalu tiga tersangka teroris ETA berhasil ditahan. Aitzol Etxaburu, Andoni Sarasola dan Alberto Machain sebelumnya sudah diintai selama berminggu-minggu. Konon mereka lah yang bertanggungjawab membagikan bahan-bahan untuk melakukan serangan. Yang ditemukan adalah hampir satu ton bahan kimia untuk membuat bom, sejumlah pistol dan revolver beserta pelurunya, pelat mobil palsu, bahan mentah dan bom plastik yang tinggal ditempelkan. Tetapi Rubalcaba tidak merinci tentang jalannya pelacakan. Dia hanya mengatakan: "Sebagai menteri dalam negeri kami harus mempercayai petugas keamanan, kapan hasil kinerja mereka akan dipublikasikan. Seperti dikatakan Menteri Hortefeux, operasi ini belum tuntas. 12 tempat persembunyian sudah ditemukan, mungkin yang berikutnya akan menyusul. Pihak keamanan akan memastikan, apakah dan kapan mereka akan memberikan informasi."

Menurut media-media Perancis, sementara ini memang ditemukan gudang senjata ETA yang ke-13. Operasi ini mempengaruhi kemampuan gerak ETA. Tetapi menteri dalam negeri Spanyol itu memperingatkan agar para teroris tidak dianggap remeh, mereka tetap merupakan ancaman bahaya.

Konon para pengusut yakin, bahwa sekurangnya masih terdapat dua sel ETA lainnya yang memiliki cukup banyak senjata untuk melakukan serangan baru. Yakni kedua komando yang melakukan serangan di Burgos dan di Pulau Mallorca. Kata Menteri dalam negeri Spanyol Rubalcaba: "Kami yakin, para teroris dapat mengubah cara kerja mereka, mencari tempat persembunyian yang besar atau kecil, bergerak ke utara atau ke selatan. Tetapi yang pasti petugas keamanan akan memburon dan menangkap mereka."

Reinhard Spiegelhauer / Dewi Gunawan-Ladener
Editor: Hendra Pasuhuk