1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Penyerang Bunuh Diri Gereja Katolik Medan "Terobsesi" ISIS

29 Agustus 2016

Ivan Armadi yang baru berusia 17 tahun mencoba meledakkan bom rakitan dan menyerang pastor di mimbar dengan senjata tajam. Menurut aparat keamanan, dia "terobsesi" pimpinan ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.

https://p.dw.com/p/1JrZj
Indonesien versuchtes Selbstmordattentat in Saint Joseph Kirche in Medan
Foto: Reuters/Antara Foto/I. Mulyadi

Ivan Armadi hari minggu (28/08) berbaur dengan jemaat di Gereja Katolik Santo Yoseph di Medan, saat pastor Albert Pandiangan sedang bersiap memberikan khotbah. Di dalam ransel yang dibawanya, ada enam batang bom rakitan berisi bubuk mesiu.

”Pelaku membawa tas.Dia menyamar menjadi jemaat. Sesaat khotbah akan dimulai, pelaku berdiri dan bergerak cepat ke altar tempat pastor akan khotbah. Dari dalam tasnya keluar percikan api dan asap,” kata seorang saksi mata, sebagaimana dikutip merdeka.com.

Bom rakitan tidak berfungsi seperti yang direncanakan, dan malan membakar penyerangnya sendiri. Selain bom rakitan, Ivan juga membawa senjata tajam dan sempat menikam tangan pastor Albert. Jemaat cepat bereaksi dan membekuk penyerang sambil memadamklan api.

Direktur Kriminal Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Nurfalah mengatakan,pelaku yang teridentifikasi satu orang.

"Sudah diamankan dan akan dikembangkan jaringannya,” kata Nurfalah kepada Indeks Berita di lokasi ledakan.

”Pelaku langsung menghampiri pastor sesaat akan khotbah.Ada bunyi ledakan dari dalam tas pelaku disusul kepulan asap.Palaku berlari mendakati Pastor Pandiangan dan menikam tangan kirinya,” kata Komisaris Besar Nurfalah, Direktur Kriminal Polda Sumatera Utara.

Indonesien versuchtes Selbstmordattentat in Saint Joseph Kirche in Medan
Jemaat di luar Gereja Santo Yoseph di Medan, sretelah percobaan serangan bunuh diri.Foto: Reuters/Antara Foto/I. Mulyadi

Menurut polisi, Ivan mengaku disuruh orang lain untuk melakukan aksinya. Tapi belum ada bukti bahwa pengakuannya itu benar. Polisi yang menggeledah rumah pelaku menemukan bahan-bahan tulisan kelompok teror militan yang diunduh dari internet.

Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, pelaku adalah simpatisan grakan teror internasional dan terinspirasi serangan-serangan teror di luar negeri. "Sehingga tersangka ini men-download dari situs-situs di internet," kata Kapolresta Medan.

Tidak ada korban serius dalam percobaan serangan terbaru itu. Pastor Albert Pandiangan mengalami luka ringan di tangannya.

Polisi saat ini masih menginterogasi Ivan Armadi dan kemungkinan ada orang-orang lain terlibat dalam serangan itu. Polisi mengatakan, pelaku belajar untuk merakit bom melalui situs-situs di internet.

Baru-baru ini, pejabat keamanan antiteror di Indonesia mengatakan kepada kantor berita Reuters, ada ratusan simpatisan ISIS di Indonesia. Kota Surakarta (Solo) disebut-sebut sebagai salah pusat perekrutan.

Bulan Januari lalu, sel teror yang diduga dekat dengan ISIS melakukan serangan bom dan aksi penembakan di Jalan Thamrin, Jakarta. Delapan orang tewas dalam peristiwa itu, termasuk empat pelaku serangan.

hp/ap (rtr, dpa, merdeka.com)