1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Penyadapan NSA Jadi Tema Pemilu

9 Agustus 2013

Siapa yang bertanggung jawab atas penyadapan NSA di Jerman? Oposisi dan pemerintah Jerman saling tuduh. Kerjasama dinas rahasia AS dan Jerman cukup erat.

https://p.dw.com/p/19Mox
File illustration picture shows a projection of a text on the face of a woman in Berlin, June 12, 2013.
Symbolbild NSA SpähaffäreFoto: Reuters

Pihak oposisi dan pemerintah Jerman saling tuding dalam skandal penyadapan dinas rahasia Amerika Serikat NSA di Jerman. Oposisi SPD menuduh kanselir Merkel dan pemerintah tidak melakukan apa-apa untuk mencegah oenyadapan ilegal NSA. Partai CDU pimpinan Merkel balik menuding bahwa Ketua Fraksi SPD, Frank Walter Steinmeier yang menandatangani kerjasama NSA dengan dinas rahasia Jerman BND setelah serangan 11 September 2001. Ketika itu, Steinmeier menjabat sebagai Kepala Kantor Kanselir di bawah Gerhard Schröder.

Frank Walter Steinmeier, yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Jerman, menerangkan ia siap memberi keterangan soal kersjasama NSA dan BND tahun 2001 dan 2002. Ketika itu, yang memerintah adalah koalisi SPD dan Partai Hijau.

Jurubicara SPD Michael Hartmann membenarkan, Steinmeier ketika itu memainkan peran penting merintis kerjasama NSA dan BND. Suasana setelah serangan 11 September 2001 memang membutuhkan tindakan yang cepat untuk mencegah serangan teror selanjutnya. Tapi Hartmann menerangkan, kerjasama itu tidak ada hubungannya dengan skandal penyadapan ilegal NSA saat ini. Ia memperingatkan, yang perlu adalah klarifikasi dan bukan saling tuduh. Kasus penyadapan NSA kini menjadi tema hangat menjelang pemilu parlemen di Jerman 22 September mendatang.

Saling Tuding

Frank Wlater Steinmeier mengatakan kepada harian "Tagesspiegel" yang terbit di Berlin, kerjasama erat dinas rahasia AS dan Jerman setelah serangan 11 September "sangat penting untuk mencegah serangan teror". Pemerintah Jerman saat itu "tentu saja memperhatikan, agar kerjasama tersebut dilaksanakan sesuai undang-undang yang berlalu". Ia menegaskan, ketika itu tidak terjadi penyadapan data warga Jerman secara massal.

Ketua SPD Sigmar Gabriel menerangkan, tahun 2002 belum ada kemungkinan teknis untuk penyadapan besar-besaran. "Sepuluh tahun lalu belum ada kemungkinan mengumpulkan miliaran data misalnya dari Google dan Facebook", tandas Gabriel. Ia menuduh partai pemerintah CDU dan FDP hanya ingin mengalihkan perhatian dan berusaha lari dari tanggung jawab. Penyadapan NSA adalah kelalaian pemerintah saat ini.

Partai Liberal FDP sebelumnya menuntut Steinmeier untuk menjelaskan perannya ketika merintis kerjasama NSA dan BND. Juga Partai Kiri "Die Linke" menuduh Steinmeier tidak mengatakan yang sebenarnya. Ia dulu mengijinkan NSA mengakses data-data BND dan ini membuka kemungkinan bagi NSA untuk menyadap data-data komunikasi warga Jerman, kata Ketua Fraksi Partai Kiri, Gregor Gysi.

BND hanya menyadap data di luar negeri

Dinas rahasia Jerman BND menerangkan, mereka menggunakan software Xkeyscore untuk menyadap data satelit komunikasi di luar negeri. "Dengan Xkeyscore BND tidak bisa mengakses bank data NSA secara langsung. BND juga tidak menjadi bagian jaringan data NSA", demikian disebutkan.

BND selanjutnya menerangkan, Xkeyscore mulai digunakan sejak tahun 2007 untuk pengintaian satelit komunikasi di luar negeri. Penggunaan Xkeyscore dilakukan sesuai dengan undang-undang Jerman. Selanjutnya disebutkan, "Xkeyscore adalah bagian penting bagi BND dalam memenuhi tugasnya, terutama dalam mengumpulkan informasi di kawasan krisis, melindungi keselamatan serdadu Jerman yang ditempatkan di sana, dalam memerangi terorisme dan dalam upaya menyelamatkan warga Jerman yang diculik di luar negeri."

Menurut BND, Xkeyscore dibutuhkan untuk menghadapi pengiriman data lewat internet yang semakin cepat dan kompleks.

hp (dpa, afp)