1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pengusiran Etnis Roma dari Perancis

25 Agustus 2010

Surat kabar Eropa masih menyoroti tema sekitar deportasi warga etnis Roma yang dilakukan pemerintah Perancis. Juga serangan yang terjadi di Mogadishu, Somalia, menjadi tema lainnya dalam tajuk surat kabar dii Eropa.

https://p.dw.com/p/OwTK
Petugas keamanan Perancis mengawasi jalannya deportasi etnis RomaFoto: AP

Harian independen Perancis Le Monde mengomentari kritik yang dilayangkan gereja Katholik terhadap aksi pengusiran etnis Roma . Dalam tajuknya harian ini menulis:

“Bisa dikatakan, umat Katholik Perancis dan terutama wakil gereja Katholik paling tidak merasa terkejut dengan kebijakan keamanan presiden mereka. Pembongkaran ratusan pemukiman Roma telah menyebabkan kekhawatiran luas bahwa akan lebih banyak reaksi yang keras datang dari pihak gereja. Setelah sengketa mengenai kerja di hari Minggu, kini kebijakan kemanan yang radikal ini membuat kepercayaan kepada para pemimpin berkurang. Sri Paus dan para uskup mengingatkan kembali Sarkozy, bahwa dalam hal menghormati nilai-nilaii fundamental masih perlu dibuat satu kemajuan."

Mengenai deportasi kaum Roma dari Perancis, surat kabar Austria Salzburger Nachrichten berkomentar:

"Perancis telah mengusir, mendeportasi, mengembalikan warga Uni Eropa, ke tempat yang tidak aman bagi mereka, ke tempat mereka sama sekali tidak mempunyai perspektif hidup. Alasan deportasi ini memang menyedihkan. Malas bekerja, pencuri, penjahat merupakan predikat yang diberikan kepada etnis roma dan Sinti secara umum. Dan dengan alasan ini pula Perancis sekarang mendeportasi lebih dari 700 warga etnis ini. Tuduhan seperti ini tidak dapat dibenarkan dan melihat catatan sejarah terbaru, mereka terlihat menjadi lebih hina. Dewan Eropa telah melayangkan protes keras dengan kebijakan Perancis ini, tapi tidak dapat menghalangi deportasi ini."

Surat kabar liberal kiri Sega juga mengritik deportasi Roma oleh Perancis. Dalam tajuknya surat kabar yang terbit di Sofia, Bulgaria ini menulis:

"Karena etnis Roma, kini Perancis ingin mengucilkan Bulgaria dan Rumania. Pemerintah di Paris mengusulkan, hak bergerak bebas bagi warga kedua negara ini dibatasi di Uni Eropa. Menteri Luar Negeri Perancis Urusan Eropa Pierre Lellouche memberikan sinyal, bahwa pada pertemuan yang akan datang, mengenai etnis Roma di Perancis, pengisolasian Bulgaria dan Rumani akan dibahas. Kedua negara ini tidak diundang, juga Komisi Uni Eropa. Ini membuat juru bicara Komisi tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya."

Tema lain yang disoroti media adalah mengenai serangan yang terjadi terhadap sebuah hotel di Mogadishu, Somalia, yang dilakukan kelompok Islam radikal al Shabaab. Mengomentari serangan ini, surat kabar liberal kanan yang terbit di kota Milan, Corriere della Sera, menulis:

"Somalia kini berubah menjadi Irak. Negara ini merupakan tempat yang sempurna untuk menyemai benih al Qaida dan menyebarkannya di wilayah ini. Negara ini merupakan tanah berlangsungnya perang jihad, tapi juga merupakan kubu utama untuk menjalankan serangan ke negara-negara tetangga. Dan di Somalia juga bergabung perjuangan pemberontak al Shabaab dengan gerakan internasional para pengikut Osama bin Laden. Para teroris dapat melakukan kamikaze di kota Mogadishu dan jika ini diperlukan, merekapun bisa beraksi di ibukota negara Afrika lainnya. Ini merupakan paduan sempurna dari dua gerakan yang berbeda, yang mampu mengejar tujuan lokal atau menjalankan operasi dengan radius yang luas."

Yuniman Farid

Editor: Christa Saloh-Förster