1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pengunjuk Rasa Tuntut Macron Lebih Tegas Atasi Masalah Iklim

10 Mei 2021

LSM dan aktivis berdemonstrasi di seluruh Prancis untuk mendesak Presiden Emmanuel Macron berbuat lebih banyak untuk mengatasi perubahan iklim. Mereka mengklaim RUU baru yang bertujuan untuk memangkas emisi tidak cukup.

https://p.dw.com/p/3tBI9
Frankreich Demo für Klimaschutz in Paris
Foto: Jean-Baptiste Quentin/MAXPPP/dpa/picture alliance

Ribuan pengunjuk rasa iklim turun ke jalan-jalan di Prancis pada Minggu (09/05) untuk menyerukan kepada Presiden Emmanuel Macron agar berbuat lebih banyak untuk mengatasi pemanasan global.

Pawai "Ensemble pour le climat" diadakan di Paris dan di kota-kota besar Prancis lainnya untuk memprotes perencanaan undang-undang lingkungan yang menurut mereka tidak cukup baik untuk membatasi kenaikan suhu.

Penyelenggara protes mengatakan sebanyak 115.000 orang ikut serta dalam lebih dari 160 acara yang digelar di seluruh negeri. Sementara, polisi mengatakan angkanya mendekati 47.000.

Beberapa LSM, serikat pekerja, dan kelompok aktivis mahasiswa ikut ambil bagian dalam protes ini.

Di Paris, para demonstran berkumpul sambil mengangkat spanduk bertuliskan "RUUiklim = kegagalan masa jabatan lima tahun" di Place de la Republique.

Seorang pengunjuk rasa, Patricia Samoun, mengatakan bahwa dia "jelas kecewa" dengan kepresidenan Macron.

Apa rencana iklim Macron?

RUU iklim pemerintah telah disetujui oleh anggota parlemen di Majelis Nasional.

Rencananya akan melarang penerbangan domestik di bawah dua setengah jam, yang sebenarnya bisa dilakukan dengan kereta api.

Ada juga langkah-langkah untuk mendukung renovasi gedung-gedung yang mengonsumsi banyak energi dan meningkatkan mobil-mobil yang lebih ramah lingkungan.

Presiden Macron menjanjikan referendum selama kampanye pemilu 2017 tentang reformasi hijau, tetapi surat kabar mingguan Prancis Le Journal du Dimanche melaporkan pada Minggu (09/05) bahwa janji tersebut sekarang telah dibatalkan.

Di bawah konstitusi Prancis, aturan untuk menyetujui pemungutan suara semacam itu membutuhkan dukungan dari kedua majelis parlemen.

Tetapi Senat majelis tinggi, di mana partai konservatif Les Republicains memegang mayoritas, belum menemukan kesepakatan untuk mendukung gagasan menerapkan reformasi lingkungan kepada publik.

Berbicara di Strasbourg, Macron tidak terlalu menganggap penting bahwa rencana itu telah dibatalkan, dengan mengatakan rencana itu "tidak akan ditinggalkan."

RUU awal itu sendiri adalah hasil dari pertemuan iklim warga. 

Presiden Prancis Emmanuel Macron
Macron salah satu yang mendorong untuk meningkatkan target Uni Eropa (UE) mengurangi gas rumah kaca setidaknya 55% dibandingkan dengan level tahun 1990.Foto: ElyxandroCegarra/Panoramic/imago images

Apa lagi yang sudah dilakukan Prancis untuk mengatasi perubahan iklim?

Prancis memiliki rencana pemulihan akibat pandemi virus corona senilai $ 122 miliar (Rp 1,730 triliun) yang mencakup dana untuk membantu memangkas emisi dan melindungi keanekaragaman hayati.

Macron juga salah satu yang mendorong untuk meningkatkan target Uni Eropa (UE) pada tahun 2030 untuk mengurangi gas rumah kaca setidaknya 55% dibandingkan dengan level tahun 1990. Angka itu jauh lebih tinggi dari target 40% sebelumnya.

Bulan lalu, UE mencapai kesepakatan untuk "netral iklim" pada tahun 2050. 

pkp/hp (AP, Reuters, AFP)