Pengetatan Pemeriksaan di Pelabuhan Udara
29 Desember 2009Setelah lewatnya Hari Natal, kesibukan terlihat di lapangan terbang kota Berlin. Jumlah keberangkatan lebih dari 150, demikian halnya dengan kedatangan. Puluhan ribu orang mendorong atau menjinjing bawaan di lapangan udara yang terdiri dari enam tingkat itu. Papan pengumuman tidak menunjukkan sesuatu yang lain daripada yang lain. Tidak ada tanda bahwa serangan teror yang gagal di Detroit berpengaruh pada aktivitas di pelabuhan udara.
Christian Sieberts akan kembali terbang ke New York. Pesawatnya terlambat. Itu lebih mengkhawatirkan pria muda itu daripada berita bahwa pada Hari Natal tanggal 25 Desember lalu, seorang warga Nigeria bermaksud mengadakan serangan teror dengan pesawat Airbus di AS. Ia berkata, "Kalau soal keamanan, saya tidak khawatir. Karena saya rasa sekarang banyak sekali pemeriksaan, dan dulu tidak seperti ini."
Tidak ada Kekuatiran
Tiga pekerja sebuah perusahaan penjaga keamanan swasta yang mengenakan jaket abu-abu membimbing penumpang melalui detektor metal dan mengontrol dengan alat pemeriksa, jika detektor berbunyi. Sieberts mengatakan, setelah harus melalui pemeriksaan yang sangat ketat ketika akan meninggalkan New York, ia sekarang berusaha tidak membawa sesuatupun yang dapat mencurigakan.
Di tempat-tempat lain, upaya serangan yang gagal di Detroit telah menyebabkan kecemasan. Tetapi tidak di pelabuhan udara Berlin, Tegel. Gloria Herrera, yang akan terbang ke Madrid, mengatakan tidak khawatir, dan jika serangan terjadi orang hanya dapat menerima. Ada juga penumpang pesawat yang berpikir, aparat keamanan sangat dikejutkan oleh berita dari Detroit sehingga mereka sekarang pasti melaksanakan pemeriksaan lebih seksama lagi. Misalnya Ulrich Kubenz yang akan berlibur bersama keluarganya. Menurutnya, hanya beberapa hari setelah upaya pertama yang gagal, kemungkinan tidak ada percobaan serangan lagi.
Pemeriksaan Manual
Meik Gauer, jurubicara kepolisian Berlin menyatakan senang, bahwa penumpang mempercayai pekerjaan penjaga keamanan pelabuhan udara. "Dengan adanya upaya serangan di Detroit sekarang kami tentunya punya alasan untuk mempertajam penjagaan keamanan. Ini berarti kami harus menambah pemeriksaan manual atas penumpang," demikian dikatakan Meik Gauer
Itu berarti, pemeriksaan dengan tangan akan lebih sering diadakan terhadap penumpang. Metode ini lebih sulit dan perlu waktu lebih lama. Tetapi sejauh ini, sistem itu tidak menyebabkan keterlambatan yang berarti, baik di bandar udara Berlin maupun bandar udara Jerman lainnya. Sistem ini juga hanya digunakan bagi penumpang pesawat ke AS, demikian ditambahkan Gauer.
Pemeriksaan sebelum penerbangan di antara negara-negara Eropa, di mana visa Schengen berlaku, berlangsung seperti biasa. Gauer menjelaskan, standarnya sudah sangat tinggi. Di samping itu, sampai sekarang belum pernah terjadi serangan. Ia menarik kesimpulan, "Kami beranggapan, langkah-langkah pengamanan sudah cukup baik. Sehingga di Jerman percobaan serangan seperti itu belum pernah terjadi."
Heiner Kiesel / Marjory Linardy
Editor: Hendra Pasuhuk