1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Pemerintah Putuskan Evakuasi WNI Kru Kapal World Dream

24 Februari 2020

WNI kru kapal World Dream yang terkatung-katung di perairan internasional akan dijemput. Media Jepang sebut warganya terinfeksi Corona sepulang dari Indonesia.

https://p.dw.com/p/3YGzJ
Kapal pesiar The World Dream
Kapal pesiar The World DreamFoto: picture-alliance/Zuma/Sopa/M. Candela

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) kru kapal pesiar The World Dream yang masih menunggu di tengah laut akibat wabah virus corona COVID-19. Kapal ini 'terkatung-katung' di tengah perairan internasional dekat Kepulauan Bintan, setelah ditolak berlabuh di seluruh negara termasuk Indonesia sejak awal Februari. Sedikitnya 270 WNI berada di kapal pesiar asal Hong Kong itu.

Mereka akan dievakuasi dengan kapal KRI Soeharso, kata Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Dia mengatakan keputusan ini diambil secara cermat dan "dengan segala kehati-hatian."

"Untuk evakuasi ABK dari Dream World kemarin kapal dr. Soeharso sudah menuju ke laut sekitar wilayah Riau, untuk nanti dipindahkan ke kapal KRI Soeharso, dan akan diobservasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan," ujar Muhadjir kepada wartawan usai bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/02).

Berbeda dengan WNI dari Wuhan, Cina, WNI kru kapal The World Dream rencananya akan menjalani observasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu. Lokasi ini dipilih karena dianggap aman dan sudah memiliki fasilitas yang memadai. "Lokasinya sudah ditetapkan dan sudah disiapkan yaitu ada pulau kosong, pulau tidak berpenghuni di Sebaru satu," terang Muhadjir.

Hati-hati

Saat ditanya mengenai nasib WNI yang ada di kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama, Jepang, Muhadjir menegaskan pemerintah masih mengkaji secara hati-hati terkait evakuasi 74 WNI yang ada.

"Nanti itu, kita tangani satu per satu. Karena yang saat ini sudah mengapung-apung di depan kita kan harus segera kita selesaikan, kalau yang di sana kan juga masih ada pemerintah Jepang. Kita juga sedang bernegosiasi dengan pemerintah Jepang, bagaimana supaya WNI yang masih ada di sana bisa dibantu," jelasnya.

Senada dengan Muhadjir, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan pemerintah tidak ingin buru-buru mengambil keputusan terkait evakuasi WNI yang ada di kapal Diamond Princess.

"Pemerintah itu menjaga yang 260 juta ini tetap bisa survive, sembari kita melakukan tindakan-tindakan untuk juga menyelamatkan masyarakat kita yang ada di Jepang, tapi harus prosedur dan tata caranya jangan mengikuti apa yang mereka inginkan, hanya sekadar secepatnya saja," jelas Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/02).

Terawan menjelaskan saat ini pemerintah Indonesia terus bernegosiasi dengan pemerintah Jepang terkait upaya evakuasi WNI yang ada di kapal Diamond Princess tersebut.

Satu warga Jepang positif corona sepulang dari Indonesia

Seorang pria di Jepang dikabarkan positif terinfeksi virus corona COVID-19 sepulang dari berlibur di Indonesia, seperti yang dilaporkan media Jepang NHK. Pria berusia 60-an tahun tersebut diketahui bekerja di fasilitas perawatan lansia. 

Sebelumnya, pada tanggal 12 Februari ia sempat mengunjungi institusi kesehatan mengeluhkan gejala-gejala seperti flu, namun saat itu ia didiagnosa negatif infeksi virus corona. Pada tanggal 15 Februari ia diberitakan berlibur ke Indonesia bersama keluarganya. Tanggal 19 Februari ia sekeluarga kembali ke Jepang dan saat itu ia mengeluh karena menghalami kesulitan bernapas. 

Kemudian Pusat Pengendalian Penyakit Menular Virus Corona Novel Tokyo pada laman pemerintah Kota Tokyo mengkonfirmasi bahwa pria tersebut positif terjangkit virus corona. Awal gejala-gejalanya mulai terjadi pada tanggal 12 Februari silam.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan masih menunggu informasi lebih lanjut dari otoritas Jepang terkait kabar ini.

"Nanti saya nunggu data dari mereka, karena itu untuk data epidemologis. Dan apa benar dia udah ke sininya di mana, dan di sananya diperiksa sudah berapa kali, itu harus detail," imbuh Terawan.

Ini merupakan kedua kalinya seseorang didiagnosa positif COVID-19 sepulang dari Indonesia. Sebelumnya, kasus pertama diberitakan menimpa seorang warga Cina bernama Jin yang dilaporkan positif virus corona COVID-19 pada 5 Februari sepulang dari Bali

rap/hp