1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

101109 Außenpolitik Debatte

11 November 2009

Selasa (10/11), pemerintahan koalisi canangkan program politik keamanan dan luar negeri Jerman. Selain itu, emerintah Jerman juga menyampaikan titik berat baru dalam politiknya di Eropa dan dalam politik pembangunannya.

https://p.dw.com/p/KTwt
Menlu Guido Westerwelle dan Kanselir Angela Merkel di Parlemen Bundestag, Selasa (10/11)Foto: AP

Menteri luar negeri, bagi guido Westerwelle, merupakan jabatan pertamanya dalam pemerintahan. Setelah 11 tahun duduk dibangku oposisi, sekarang Partai Demokrat Liberal FDP kembali ikut memerintah. Dengan demikian, di parlemen ia dapat membicarakan semuanya, mulai dari misi militer Jerman di Afghanistan sampai program atom Iran.

Menteri Luar Negeri Guido Westerwelle mengatakan, "Politik luar negeri Jerman adalah politik perdamaian, yang berorientasi kepentingan dan nilai. Itu adalah adalah penunjuk arah yang dulu berlaku dan juga berlaku untuk masa depan.“ Guido Westerwelle juga hendak melanjutkan politik Eropa yang dilakukan pendahulunya, Frank Walter Steinmeier, dengan melakukan perubahan sebagian titik beratnya.

Sementara itu, Menteri pertahanan yang baru, Karl Theodor zu Guttenberg, secara luas menyampaikan misi tentara Jerman di Afghanistan dan keikutsertaan Jerman untuk menciptakan perdamaian di seluruh dunia. Dikatakannya, "Hanya di sebuah negara yang memiliki kemampuan untuk membela diri, yang berada dalam kondisi untuk dapat melindungi warganya, dan memenuhi kewajiban aliansinya. Memahami perlindungan hanya dalam batas negara sendiri akan ditertawakan semua orang. Perlindungan itu dilakukan dalam waktu yang sulit.“

Aksen baru pemerintah Jerman hendaknya ditunjukkan dalam politik pembangunan. Dengan jelas hal ini disampaikan oleh menteri bantuan pembangunan yang baru, Dirk Niebel dari Partai Demokrat Liberal FDP. Di masa depan. terutama akan diperhatikan pemerintahan yang baik dari negara mitra, dan dapat mewakili kepentingan Jerman. Ditambahkannya, "Adalah juga kepentingan Jerman untuk ikut menanggulangi dampak dari perubahan iklim di dunia. Juga merupakan kepentingan kami, agar warga di Afrika tidak punya alasan untuk melarikan diri. Kerjasama pembangunan hendaknya membawa kebebasan bagi manusia. Dan kerjasama pembangunan juga memerlukan kebebasan sebagai persyaratan, agar hal itu dapat benar-benar berfungsi.“

Kritik tajam terhadap kebijakan politik pembangunan Jerman sebelumnya telah dilontarkan oleh pihak oposisi, setelah Dirk Niebel menyatakan untuk menghentikan kerjasama dengan Cina. Ketua Fraksi Partai Hijau di parlemen, Jürgen Trittin, mengatakan, "Dengan sebuah mitra penting di kalangan 20 negara dengan ekonomi terkemuka, dengan sebuah negara di mana hendak dicapai keberhasilan dalam konferensi puncak iklim di Kopenhagen, kerjasama ekonomi tidak dapat dihentikan dengan pernyataan lewat surat kabar. Ini hendaknya dipahami oleh pemula politik luar negeri.“

Sementara itu tuntutan agar tentara Jerman ditarik dari Afghanistan, disampaikan oleh Partai Kiri yang beroposisi. Perang di Afghanistan tidak akan dapat dimenangkan. Demikian dikatakan mantan ketua Partai Kiri Oscar Lafontaine. Gernot Erler dari Partai Sosial Demokrat SPD, yang sebelumya menjabat menteri negara pada Kementerian Luar Negeri, menuduh pemerintah baru meninggalkan konsensus dasar mengenai politik luar negeri dan keamanan Jerman.

Marcel Fürstenau/Asril Ridwan

Editor: Agus Setiawan