Pecah Rekor, Lebih Dari 10 Ribu Tarikan Saman
14 Agustus 2017Ribuan penonton berbondong-bondong ke lapangan terbuka di tengah perbukitan hijau subur di distrik Gayo Lues untuk menyaksikan pertunjukan tersebut.
Para peserta pertunjukan seni di Gayo Lues, Aceh ini mengenakan kostum tradisional, duduk di barisan yang rapi, menepuk pundak dan bergerak memutar dalam ritme yang semakin cepat seiiring lagu tradisonal ynag mereka lantunkan.
Saman, atau "tarian seribu tangan", adalah salah satu tarian populer. Pada tahun 2011 tarian itu masuk dalam daftar warisan budaya non-benda UNESCO.
"Acara tersebut bertujuan menarik lebih banyak pengunjung ke provinsi Aceh", kata kepala dinas pariwisata setempat, Syafruddin, kepada kantor berita AFP. Pesertanya kebanyakan dari komunitas etnik Gayo, kadang-kadang melakukan gerakan seperti ombak yang begitu indah.
Bertujuan bagi perlindungan alam
Lagu mereka berfokus pada pentingnya melindungi Taman Nasional Gunung Leuser di provinsi ini, tempat tinggal bagi harimau dan gajah Sumatera langka, yang terancam oleh perburuan dan penghancuran hutan yang merajalela karena perluasan perkebunan kelapa sawit.
Tarian ini biasanya disertai dengan iringan lagu serempak. Seni musik dan tari ini menekankan kerja tim, simbol kesatuan. "Dulu, liriknya biasanya menyebarkan ajaran agama Islam. Akhir-akhir ini kita bisa menyesuaikan lirik dalam menyampaikan pesan yang ingin kita sampaikan kepada penonton," kata Syafruddin.
Membanggakan
"Saya sangat terkesan dengan penampilannya, para penari tersinkronisasikan dengan baik dan ini membuat saya bangga sebagai orang Indonesia. Sungguh luar biasa," papar Sarah, seorang pengunjung dari Jakarta, mengatakan kepada AFP.
Museum Rekor Indonesia mencatat pertunjukan ini sebagai rekor nasional tarian kolosal baru dengan 10.001 peserta - mengalahkan rekor tahun lalu yakni tari Saman dengan 6.600 peserta.
ap/yf(afp)