1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PBB Perlu 460 Juta Dollar Bagi Bantuan Banjir di Pakistan

11 Agustus 2010

Koordinator bantuan darurat kemanusiaan PBB John Holmes, Rabu (11/08) mengimbau masyarakat internasional untuk segera memberikan bantuan sekitar 460 juta dollar AS bagi korban bencana banjir di Pakistan.

https://p.dw.com/p/Oivf
Koordinator Bantuan Kemanusiaan PBB John HolmesFoto: picture-alliance / dpa

Pemerintah Pakistan mengakui tidak mampu untuk menangani sendiri dampak bencana banjir terbesar di negerinya. Menurut PBB, bencana banjir Pakistan ini lebih parah ketimbang gempa bumi di Haiti, tsunami tahun 2004 di Samudera Hindia atau gempa bumi di Pakistan tahun 2005. Jumlah korban tewas memang lebih tinggi pada bencana-bencana sebelumnya tersebut, namun sekarang sekitar enam juta korban banjir memerlukan bantuan segera, ujar Holmes.

Ia menambahkan bahwa ia tidak ingin membuat ranking bencana, tetapi banjir di Pakistan memang luar biasa parahnya: "Bencana ini jelas merupakan yang paling sulit yang pernah dialami sebuah negeri pada akhir-akhir tahun ini. Karena itu komunitas kemanusiaan internasional mengimbau masyarakat internasional untuk mendukung segala upaya bantuan dengan menyediakan keperluan-keperluan segera yang tidak dapat lagi diberikan pemerintah setempat karena telah melampaui kapasitasnya. Kami juga mengimbau untuk membantu persiapan bantuan darurat yang telah kami mulai hari ini."

Selanjutnya Holmes yang berasal dari Inggris itu menegaskan bahwa karena bencana itu dimensinya amat besar maka bantuan yang diberikan juga harus besar. Yang diperlukan untuk saat ini adalah tempat penampungan sementara, air bersih, bahan pangan, prasarana sanitasi dan bantuan medis. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah merebaknya epidemi akibat penggunaan air yang tercemar. Karena infrastruktur yang rusak cukup luas, dampak bencana banjir ini akan terasa tahunan.

PBB imbau bantuan dari 192 negara anggota

Sebab itu PBB kini langsung mendesak 192 negara anggotanya untuk memberikan sumbangan. Kembali John Holmes: "Rencana ini hendak menggalang dana sekitar 460 juta dollar untuk memungkinkan mitra-mitra internasional, organisasi-organisasi PBB dan berbagai NGO mendukung pemerintah Pakistan untuk menyalurkan bantuan yang diperlukan korban banjir selama periode bantuan segera."

Menurut perkiraan PBB, misi bantuan ini akan merupakan yang terbesar dalam sejarahnya. Kalau bantuan tidak secepatnya diberikan, banyak warga akan meninggal karena sakit dan kekurangan makanan, tambah John Holm.

Sebelum imbauan PBB itu, Amerika Serikat telah meningkatkan bantuannya sekitar 20 juta dollar menjadi 55 juta dollar. Komisi UE juga menambah dana bantuan dari 30 menjadi 40 juta Euro. Program Pangan Dunia PBB, WFP menyatakan, berupaya membantu sekitar enam juta korban banjir di Pakistan yang diperkirakan menelan dana sekitar 150 juta dollar.

Khawatir kelompok radikal perluas pengaruh

Sementara itu, Syed Qaim Ali Shah, gubernur provinsi Sindh yang terkena bencana, mengatakan bahwa tanpa bantuan besar dari luar negeri, Pakistan tidak akan pulih dari dampak bencana banjir itu. Bantuan yang diterima hingga kini, menurutnya sangat kecil. LSM Oxfam di Berlin mengatakan, sampai sekarang masyarakat internasional tidak bereaksi sepenuhnya terhadap bencana itu.

Dibayangi bantuan yang tidak memadai itu, kelompok radikal Islam Pakistan berupaya menarik keuntungan. Melalui bantuan segera yang mereka berikan, kelompok radikal dan Taliban hendak memperluas pengaruhnya. Taliban menuntut pemerintah Pakistan untuk tidak menerima uang bantuan dari AS. Bantuan dari AS dan negara lain akan berujung dengan perbudakan, ujar juru bicara Taliban, Azam Tariq kepada KB AFP. Para pemberontak di Pakistan menjanjikan akan mengucurkan dana bantuan sebesar 20 juta dollar bagi korban banjir.

Christa Saloh/dpa/afpd/afpe

Editor: Agus Setiawan