1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pasukan Elit Teroris di Balik Penyanderaan Mal

25 September 2013

Penyanderaan atas pusat perbelanjaan di Nairobi telah berakhir. Kelompok Al-Shaabab mengklaim serbuan itu dilakukan oleh pasukan khusus terlatih mereka.

https://p.dw.com/p/19oAF
Foto: Fotolia/Oleg Zabielin

Dalam pengumuman melalui televisi, presiden Kenya membenarkan berakhirnya penyanderaan. “Kami telah mempermalukan dan mengalahkan para penyerang kami. Bagian dari tugas kami sudah selesai,” kata Presiden Kenyatta.

67 warga sipil termasuk warganegara Australia, Cina dan Kanada – ditambah enam tentara kehilangan nyawa mereka dalam pengepungan yang dimulai sejak Sabtu pekan lalu. Presiden Kenya mengatakan lima penyerang tewas tertembak dan sebelas tersangka ditahan. Presiden mengumumkan penghormatan untuk mengenang “korban yang tidak bersalah” dengan memulai hari berkabung sejak hari Rabu (25/9).

Sekitar 15 tersangka militan al-Shabaab menyerbu mal pada Sabtu pekan lalu dan menembak warga sipil yang ada di sana sambil mengatakan bahwa penyerangan itu khusus untuk menyasar warga non-Muslim.

Serbuan teroris itu mengejutkan dunia dan mengangkat kembali nama al-Shabaab yang mengklaim diri terkait dengan Al-Qaeda.

Kelompok yang sangat terlatih

Serangan akhir pekan lalu, memperlihatkan kecanggihan yang melibatkan sekitar 15 orang bersenjata berat yang bisa menahan kepungan militer Kenya selama empat hari, menunjukkan perencanaan yang matang dan pasukan serang terlatih yang melampaui ciri khas kelompok itu selama ini yaitu taktik: serang lalu kabur.

Nairobi Kenia Terroranschlag Al-Shabaab Einkaufszentrum Westgate Mall 24. Sept
Perlu empat hari bagi tentara Kenya untuk mengepung dan melumpuhkan teroris yang menyandera pengunjung malFoto: Reuters

Para ahli intelijen wilayah mengatakan bahwa mereka percaya para penyerbu yang menewaskan 67 orang itu adalah para anggota pecahan kelompok yang loyal pada pimpinan kelompok itu, Ahmed Godane, yang berusaha mengubah citra al-Shabaab sebagai kelompok jihadi internasional yang penting.

Al-Shabaab telah mengancam akan melakukan serangan balasan atas Kenya sejak pasukan pemerintah bergabung dalam perang melawan Islamis militan di sebelah utara Negara tetangganya yang kacau dua tahun lalu lewat operasi yang diberi sandi “Melindungi Negeri” di Swahili. Kelompok itu telah menciptakan pendanaan, perekrutan dan pelatihan jaringan di Kenya, demikian dinyatakan oleh dinas keamanan.

”Mereka sudah sekarat dua tahun terakhir. Mereka telah mengembangkan taktik-taktik gerilya ketimbang berhadap-hadapan dalam pertempuran,” kata pejabat intelijen Somalia yang dulunya adalah bekas pejuang Islamis sambil menambahkan bahwa “Masih banyak pejuang asing bersama Godane.”

Juru bicara Al Shabaab yakni Sheikh Ali Mohamud Rage mengatakan bahwa para pria bersenjata yang menyerbu ke dalam mal yang dibangun orang Israel itu adalah “pasukan khusus terlatih”.

Seorang diplomat yang berbasis di Nairobi mengatakan bahwa kemungkinan dinas rahasia Godane yaitu Amniyat, sebuah unit elit yang punya rantai komando terpisah, jaringan logistik dan sumber pendanaan, adalah pelaku serangan.

Al-Shabaab adalah kelompok milisi yang berkembang dari gerakan Somalia's Islamic

Courts Union yang mengusir panglima perang yang didukung Amerika keluar dari Mogadishu sebelum mereka akhirnya digulingkan oleh pasukan keamanan Somalia dan Ethiopia. Al-Shabaab kemudian melanjutkan usaha untuk merebut wilayah lain.

ab/hp (rtr,afp,ap)