1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jokowi Saksikan Penandatanganan MoU Temui Pengungsi Sentani

1 April 2019

Sebagai upaya rehabilitasi jangka panjang kawasan Sentani yang terdampak banjir bandang bulan lalu, Presiden kawal penandatangan nota kesepakatan dan kunjungi wilayah yang terkena dampak.

https://p.dw.com/p/3G1Rd
Besuch des indonesischen Präsidenten, Joko Widodo in Sentani
Foto: Laily Rachev

Banjir bandang menerjang wilayah Sentani, Jayapura pada 16 Maret 2019 lalu. Menurut data dari BNPB, banjir yang dipicu oleh intensitas hujan tinggi dan deforestasi pegunungan ini mengakibatkan 112 warga meninggal dunia dan 17 warga masih dilaporkan hilang. BPBD Provinsi Papua mencatat korban luka berat sejumlah 153 jiwa dan luka ringan 808 jiwa. Sejumlah 4.763 jiwa (963 KK) mengungsi di 21 titik pos penampungan. Sedangkan kerusakan rumah warga, BPBD mencatat 1.788 rumah rusak dengan rincian rusak berat 291 rumah, rusak sedang 209, dan rusak ringan 1.288.

MoU atau nota kesepakatan antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan sejumlah pihak terkait pemulihan kawasan cagar alam Pegunungan Cycloop, Danau Sentani, telah ditandatangani pada 1 April 2019.

Presiden mengatakan bahwa kesepakatan tersebut merupakan penanganan pascabencana untuk jangka panjang atas program rehabilitasi Pegunungan Cycloop dan sejumlah wilayah lainnya. Diharapkan penanganan jangka panjang tersebut bisa mencegah agar bencana yang sama tidak kembali terulang di masa mendatang.

Besuch des indonesischen Präsidenten, Joko Widodo in Sentani
Sambutan warga saat Presiden Jokowi berkunjung ke Sentani, Jayapura.Foto: Richard

"Dalam jangka panjang yang namanya Pegunungan Cycloop itu juga harus segera direhabilitasi, harus dihijaukan kembali, harus ditanam kembali sehingga bencana-bencana yang kemarin datang tidak terjadi lagi," kata Presiden yang menyaksikan penandatanganan oleh 17 pihak, seperti dilansir dari keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden.

Nota kesepakatan yang melibatkan pemerintah, universitas, dunia usaha, serta lembaga adat dan agama itu berisi pemulihan kawasan cagar alam Pegunungan Cycloop, Danau Sentani dan daerah aliran sungai (DAS) Sentani Tami.

Temui Pengungsi

Selain menyaksikan penandatangan nota kesepakatan, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berkunjung ke posko pengungsian yang terletak di GOR Touware, Kampung Kwadeware, Distrik Waibu, Jayapura.

Presiden dan Ibu Negara mendengarkan langsung keluhan maupun keinginan para pengungsi yang terdampak bencana banjir bandang. Jokowi menyampaikan bahwa para warga akan direlokasi ke lokasi yang lebih aman dari bencana. "Ini harus direlokasi karena tempat yang lama memang tempat yang rawan bencana. Oleh sebab itu harus dipindahkan. Relokasinya akan segera ditetapkan oleh gubernur dan bupati," ujarnya.

Presiden mengharapkan agar penetapan lahan relokasi dilakukan sesegera mungkin, "sehingga masyarakat bisa mendapatkan kepastian di mana, dan segera rumah-rumah itu akan dibangun," tambahnya. Selain melakukan relokasi untuk warga di daerah yang rawan bencana, pemerintah juga akan membangun tanggul di daerah yang masih dapat ditinggali penduduk.

Anak-anak ingin segera sekolah

Sejumlah anak yang sekolahnya rusak akibat banjir bandang meminta Presiden untuk menghampiri sekolah mereka. Kepada Presiden, mereka menyampaikan keinginannya untuk dapat kembali bersekolah.

"Tadi anak-anak teriak-teriak (memanggil) minta segera sekolahnya diperbaiki dan dibersihkan," Presiden menjelaskan.

Kepala Negara sempat melihat-lihat kondisi SD Negeri Inpres Kemiri, Sentani, Jayapura, yang tampak berantakan. Banyak buku dan bangku-bangku sekolah yang rusak dan tak dapat dipakai lagi setelah kejadian banjir bandang tersebut. Presiden kemudian meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang turut hadir bersamanya untuk merapikan bangunan tersebut.

Besuch des indonesischen Präsidenten, Joko Widodo in Sentani
Jokowi dikelilingi anak-anak yang memintanya untuk memperbaiki sekolah di Sentani, Jayapura.Foto: Richard

"Besok langsung dikerjakan ya, anak-anak ya? Biar kalau kembali lagi ke sini bisa belajar," kata Presiden kepada anak-anak yang berada di sebelahnya.

Tak lama setelah peninjauan itu, Presiden Joko Widodo mengunggah momen tersebut di akun Instagram pribadinya. Dari unggahannya itu, diketahui bahwa Arnold, Lea, Rey, Elsa, Petrus dan lainnya sudah dua minggu terakhir tidak dapat bersekolah.

Presiden kemudian berjanji, setelah mereka dapat kembali bersekolah dan memasuki masa libur sekolah, untuk mengajak mereka berlibur di Jakarta.

"Saya mengundang mereka untuk datang ke Jakarta pada saat liburan sekolah nanti. Saya ingin mengajak Arnold, Lea, Rey, Elsa, Petrus, dan teman-temannya berlibur di Dunia Fantasi Ancol," tulis Jokowi pada foto yang menampilkan dirinya bergandeng tangan dengan mereka.

na/ap (BNPB, Biro Pers Sekretariat Presiden)