1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Waisak: Puan Ajak Masyarakat Jaga & Pererat Kerukunan

Detik News
23 Mei 2024

Ketua DPR RI Puan Maharani mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 Buddhist Era (BE) kepada seluruh umat Buddha di Indonesia.

https://p.dw.com/p/4gCOg
Ketua DPR RI Puan Maharani
Ketua DPR RI Puan Maharani Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS

Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan mempererat kerukunan antar-umat beragama.

"Atas nama DPR RI dan pribadi, saya ucapkan selamat merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE kepada seluruh umat Buddha di Indonesia. Semoga perayaan Hari Waisak mampu menyinari bangsa dan negara ini dengan semangat toleransi," kata Puan, dalam keterangannya, Kamis (23/5/2024).

Umat Buddha merayakan Waisak untuk memperingati hari lahir Sidharta Gautama (calon Buddha Gautama), momen Sidharta mendapatkan pencerahan ilmu, dan hari mangkatnya Buddha. Puan pun menilai, Waisak dapat dijadikan momen untuk menebar kasih kepada seluruh makhluk hidup.

"Banyak sekali kebajikan dari Buddha Gautama yang dapat menjadi inspirasi, termasuk bagaimana untuk mencapai kebahagiaan, semua makhluk di dunia harus terbebas dari keserakahan dan kebencian," tutur perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Adapun tema yang diusung pada Hari Waisak 2024 adalah 'Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis dan Bahagia'. Tema ini diambil untuk meningkatkan kesadaran bahwa Indonesia berdiri di atas perbedaan dan keragaman.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Puan Maharani menilai Hari Waisak 2024 pun dapat dijadikan sebagai momen untuk menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Mengingat Waisak juga dapat dimaknai sebagai perlambang penerangan.

"Di hari yang suci bagi umat Buddha ini, kita dapat menguatkan semangat untuk terus menebar kebajikan, memperkuat perdamaian, dan mempererat kerukunan antar-sesama," ungkap Puan.

Perbedaan sebagai paradigma positif

Puan mengingatkan perbedaan yang ada di Indonesia harus dilihat dari paradigma yang positif. Sebab, menurut Puan, keragaman dapat menjadi modal pembangunan bangsa.

"Di bawah bingkai Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia terus mengukuhkan jati dirinya. Itulah yang membuat Indonesia memiliki keistimewaan," sebut Mantan Menko PMK tersebut.

"Bahwa meski berbeda-beda, Indonesia tetap satu. Berbeda itu indah saat masyarakat bisa hidup dengan harmoni," tambahnya. 

Lebih lanjut, Puan meminta Pemerintah dan pihak keamanan memastikan kelancaran peribadatan umat Buddha menyambut detik-detik Waisak yang akan dipusatkan di Candi Borobudur. Proses ibadah umat Buddha juga berlangsung di sejumlah candi buddhis lainnya di Indonesia seperti di Candi Sewu, Candi Muara Takus, Candi Muaro Jambi, dan Candi Sojiwan. 

"Pastikan umat Buddha dapat melangsungkan perayaan Waisak dengan baik. Apalagi di Candi Borobudur sebagian umat Buddha yang hadir berasal dari negara lain," ucap cucu Bung Karno itu.

"Kita harapkan setiap prosesi ibadat dapat berjalan lancar. Dan saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menghormati peribadatan yang dilakukan umat Buddha," sambungnya.

Puan berharap peribadatan umat Buddha pada Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE berlangsung khidmat.

"Selamat menjalani prosesi peribadatan Tri Suci Waisak untuk semua umat Buddha. Semoga semua makhluk hidup berbahagia, Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta," pungkasnya.

Baca artikel DetikNews

Selengkapnya Hari Raya Waisak, Puan Ajak Masyarakat Jaga & Pererat Kerukunan