1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Partai Thakisn Terancam Dibubarkan

4 Oktober 2006

Partai pemerintahan Thailand sepertinya akan dibubarkan. Setelah kudeta militer dua minggu yang lalu, ratusan anggota partai, diantaranya banyak yang memegang jabatan sebagai mandataris dan fungsionaris, memilih untuk keluar dari partai tersebut.

https://p.dw.com/p/CPBZ
Thaksin Ketika melarikan diri ke London
Thaksin Ketika melarikan diri ke LondonFoto: AP

Mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang menjabat sebagai ketua partai, telah mengundurkan diri dari partai yang ia bentuk. Semenjak kudeta terjadi, Thaksin bermukim di London. Dari sanalah ia mengirim surat yang berisi alasan pengunduran dirinya, yaitu berubahnya situasi politik di Thailand. Berikut keterangan Pongthep Thepkanjana, juru bicara Partai Thai Rak Thai.

Pongthep :„Mantan ketua kami telah menyatakan pengunduran dirinya dari partai kami melalui surat. Alasan yang ia berikan adalah situasi politik baru di Thailand. Ia juga menuntut anggota partai lainnya untuk mengundurkan diri dan memberikan jalan bagi pimpinan partai yang baru.“

Pada saat bersamaan masa depan partai pemerintahan yang lalu memang tidak jelas. Banyak mantan ketua fraksi yang telah meninggalkan partai dan ingin menjadi anggota partai politik lainnya atau membentuk partai yang baru. Mantan wakil perdana menteri Surakiart Sathirathai juga termasuk diantara yang mengundurkan diri. Padahal ia sempat dianggap sebagai salah satu dari lima kandidat yang paling berpeluang untuk menduduki jabatan Sekjen PBB yang baru menggantikan Kofi Annan.

Gelombang pengunduran diri dimulai setelah pimpinan militer Thailand mengumumkan bahwa anggota partai politik yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap peraturan pemilihan umum dapat dihukum dengan tidak diperbolehkan memiliki jabatan politik selama setidaknya lima tahun. Partai Thai Rak Thai sendiri terancam akan dibubarkan karena penipuan dalam pemilihan umum April lalu.

Thaksin Shinawatra membentuk Partai Thai Rak Thai tahun 1998 dan memenangkan pemilu tahun 2001 dengan jumlah suara yang hampir mutlak. Dengan politik ekonominya yang dikenal sebagai ‚Thaksinomics’ ia berhasil mengeluarkan Thailand dari lembah krisis ekonomi yang terjadi akhir tahun 90an.

Khususnya di negara mereka sendiri Partai Thai Rak Thai memiliki banyak dukungan. Thaksin mengenalkan pelayanan kesehatan dan kredit murah bagi para petani. Namun para kritikus menuduhnya membeli popularitas dan suara masyarakat dengan memberikan hadiah-hadiah semasa kampanye pemilu berlangsung.

Sementara itu, perdana menteri transisi Jenderal Surayud Chulanont telah memulai membentuk kabinetnya. Salah satu jabatan penting di kabinet dikatakan akan ditempati oleh Guberner Bank Sentral Pridiyathon Devekula.