1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Partai Konservatif Jerman CDU/CSU Umumkan Manifesto Pemilu

Kate Brady
22 Juni 2021

Partai konservatif Jerman CDU/CSU telah mempresentasikan program kerjanya jelang pemilu September mendatang. Manifesto mereka mendapat kritik dari lawan politik, terutama terkait kurangnya kebijakan perlindungan iklim.

https://p.dw.com/p/3vJBr
Pemimpin CSU Markus Söder (kiri) dan pemimpin CDU dan kandidat kanselir Armin Laschet mempresentasikan manifesto pemilu mereka, Senin (21/06)
Pemimpin CSU Markus Söder (kiri) dan pemimpin CDU dan kandidat kanselir Armin Laschet mempresentasikan manifesto pemilu mereka, Senin (21/06)Foto: Kay Nietfeld/dpa/picture alliance

Kurang 100 hari jelang pemilu Jerman, kubu konservatif  Uni Kristen Demokrat (CDU) dan partai aliansinya, Uni Kristen Sosial (CSU), telah menyelesaikan program kampanye dalam bentuk manifesto politik. Manifesto itu bertajuk: "Program untuk Stabilitas dan Pembaruan – Bersama untuk Jerman yang Modern.”

Manifesto setebal 139 halaman itu dipresentasikan oleh ketua CSU Markus Söder dan pemimpin CDU yang juga merupakan kandidat kanselir kubu konservatif Armin Laschet pada Senin (21/06).

"Kami secara konsisten menggabungkan perlindungan iklim dengan kekuatan ekonomi dan jaminan sosial,” kata Armin Laschet. "Kami memberikan keamanan dan persatuan di masa-masa perubahan,” tambahnya.

CDU dan CSU saat ini masih memimpin dalam jajak pendapat dengan sekitar 28%. Mereka adalah partai besar terakhir yang mempresentasikan program kampanye untuk pemilu parlemen bulan September mendatang.

Apa isi manifesto kubu konservatif CDU/CSU?

Kebijakan luar negeri: Dalam kerangka Uni Eropa (UE), NATO, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), dan organisasi lainnya, CDU/CSU  menginginkan Jerman untuk "secara aktif berkontribusi pada manajemen krisis internasional dan untuk membentuk tatanan dunia.”

Sementara ambisi Cina untuk mendominasi harus dibendung dengan kekuatan dan persatuan dalam koordinasi yang erat dengan mitra transatlantik, kerja sama yang erat dengan Cina juga masih harus diupayakan.

Terkait Rusia, CDU/CSU mengatakan akan terus berjuang mengakhiri konflik di Ukraina timur dan mengembalikan status sah Krimea di bawah hukum internasional. Manifesto juga menolak kemungkinan akses Turki menjadi anggota UE.

Migrasi: CDU/CSU mengatakan bahwa migrasi harus dibatasi dan dikendalikan secara efektif. Di luar peraturan yang ada, reunifikasi keluarga pengungsi tidak akan diperluas. Pencari suaka yang ditolak harus meninggalkan Jerman, dan deportasi harus ditangani oleh "fasilitas penahanan” di bandara.

Iklim: Terkait iklim, manifesto itu tidak merinci angka-angka spesifik. CDU/CSU mengatakan mereka berkomitmen pada tujuan netralitas iklim Jerman pada tahun 2045, namun hal itu sudah menjadi bagian dari UU Perlindungan Iklim yang baru yang sudah ditetapkan pemerintah koalisi saat ini.

CDU/CSU ingin mengandalkan perdagangan emisi CO2 yang perlu diperluas, yang menurut mereka merupakan cara ideal menurunkan emisi CO2 dan perlu disepakati dengan negara-negara tetangga Jerman di Eropa.

Selain e-mobility, CDU/CSU juga mengatakan bahwa mereka ingin mengandalkan sistem hibrida untuk kendaraan jalan raya. Sementara itu, larangan kendaraan diesel tidak akan diberlakukan, demikian juga pembatasan kecepatan secara umum di jalan bebas hambatan Jerman Meski begitu, disebutkan dalam manifesto bahwa barang -barangharus lebih banyak diangkut dengan kereta api dan lewat jalur air daripada di jalan raya.

Keamanan dalam negeri: CDU/CSU ingin mengambil sikap keras dalam hal keamanan dalam negeri. Manifesto menganjurkan lebih banyak pengawasan melalui video di ruang publik, penggunaan sistem pengenalan wajah otomatis, dan kamera tubuh (bodycam) yang lebih luas. Negara harus mengambil tindakan tegas terhadap kelompok kriminal dan teroris, tulis manifesto.

Kesejahteraan sosial dan perumahan: Seruan terbaru terkait peningkatan usia pensiun tidak termasuk dalam manifesto. Namun CDU/CSU mengusulkan konsep "dana generasi”, di mana negara akan menyisihkan 100 euro (setara Rp 1,7 juta) untuk setiap anak yang baru lahir sampai mereka berusia 18 tahun yang akan dibayarkan ke kas pensiun dan kas sosial.

Pada tahun 2025, CDU/CSU ingin membangun lebih dari 1,5 juta apartemen baru untuk mengatasi kelangkaan tempat tinggal di kawasan perkotaan. Mereka juga merencanakan program konstruksi  perumahan karyawan dan insentif untuk pembangunan perumahaan perusahaan.

Ekonomi dan pajak: Terlepas dari utang Jerman yang sangat besar, CDU/CSU mengatakan mereka tidak aka menaikkan pajak karena pandemi Corona. Meski begitu, manifesto juga tidak menyebutkan akan ada keringanan pajak bagi warga.

Namun manifesto menyebutkan, pajak perusahaan akan dibatasi sampai 25%. Batas maksimum untuk "pekerjaan mini” yang bebas pajak penghasilan akan ditingkatkan dari 450 menjadi 550 euro.

CDU/CSU juga menegaskan bahwa dana pemulihan COVID-19 UE tetap bersifat "satu kali dan sementara.”

Perjalanan luar angkasa: CDU/CSU mengatakan bahwa perjalanan luar angkasa adalah industri utama yang juga harus menguntungkan perusahaan-perusahaan kelas menengah. Mereka berencana meloloskan undang-undang luar angkasa yang ramah bagi perusahaan rintisan dan UMKM. "Kami akan bekerja di tingkat internasional untuk penggunaan ruang angkasa yang berkelanjutan guna memungkinkan generasi mendatang memiliki akses ke luar angkasa,” demikian disebutkan dalam bunyi manifeso.

Apa reaksi partai lain?

Partai Hijau dan Partai Kiri dengan cepat mengkritik program kampanye pemilu CDU/CSU karena tidak menjelaskan bagaimana janji pemilu mereka didanai. Salah satu pemimpin Partai Hijau yang juga merupakan kandidat kanselir Annalena Baerbock mengkritik manifesto konservatif itu karena dinilai kurang visi.

"Kita harus berinvestasi dengan berani sekarang. Dan itu membutuhkan biaya,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa perlindungan iklim harus menjadi dasar kegiatan ekonomi.

Sementara itu, Lars Klingbeil, Sekjen Partai Sosial Demokrat (SPD) yang merupakan mitra koalisi konservatif saat ini, menyesalkan arah manifesto tersebut. Hal itu ia utarakan kepada stasiun siaran RTL/ntv pada Senin (21/06).

"Ini bukan lagi Uni Kristen milik Angela Merkel. Ini menunjukkan bahwa ‘kedinginan sosial' akan bergerak dengan Armin Laschet. Dan ini adalah program yang akan mempolarisasi negara ini,” kata Klingbeil.

gtp/hp