1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Para Menlu Uni Eropa Bicarakan Kemitraan Rusia di Brdo

28 Maret 2008

Hari Jumat (28/03) para Menteri Luar Negeri ke-27 negara anggota Uni Eropa melaksanakan pertemuan informal di Brdo, Slovenia di dekat ibukota Ljubljana. Pada pertemuan itu juga dibicarakan soal kemitraan dengan Rusia.

https://p.dw.com/p/DWqF
Menlu Austria Ursula Plassnik (kanan) dan Menlu Jerman Steinmeier di Brdo, SloveniaFoto: AP

Pembicaraan mengenai tema tersebut berlangsung cukup lama dan alot, karena Rusia adalah tetangga yang tidak gampang atau dapat dikatakan sulit dan banyak kepentingan yang sangat menentukan dalam hubungan ini.

Sejak satu setengah tahun ini, perundingan mengenai perjanjian kemitraan strategis antara UE dan Rusia sama sekali tidak disentuh. Pertikaian menyangkut masalah Kosovo dan kemungkinan perluasan NATO membebani hubungan Rusia dan Uni Eropa. Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier mengatakan bahwa pernyataan-pernyataan presiden terpilih Rusia, Dimitri Medvedev yang akan mulai memangku jabatannnya bulan Mei mendatang, memberikan harapan:

"Ini adalah peluang yang sebaiknya kita gunakan. Maksudnya bukan untuk mempercayai secara naif apa yang dikatakan, walaupun saya pikir, apa yang dinyatakan secara resmi oleh presiden terpilih Rusia itu, terdengar luar biasa untuk telinga kami."

Dimitri Medvedev yang karirnya meroket melalui jabatan sebagai presiden komisaris perusahaan besar energi Rusia, Gazprom menunjukkan niatnya untuk memicu ekonomi pasar dan meningkatkan kebebasan warga di Rusia. Negara-negara anggota dan Komisi UE ingin secepat mungkin melakukan perundingan dengan Rusia mengenai kesepakatan yang meluas berkaitan dengan pasokan energi dan kemitraan ekonomi serta pembicaraan dengan pemerintah.

Hingga kini, perundingan itu gagal dikarenakan boikot Rusia atas produk Polandia. Pemboikotan itu berlatar belakang politik. Untungnya pertikaian mengenai masalah tersebut sudah diselesaikan setelah pergantian pemerintahan Polandia. Namun, negara Lithuania yang kini memboikot pengesahan mandat perundingan bagi Komisi UE. Lithuania menuntut penggantian jalur pipa minyak bumi melalui Rusia yang sudah tua dan lapuk serta menuntut keterangan mengenai hilangnya seorang pebisnis Lithuania. Komisaris UE, Benita Ferrero-Waldner berpendapat, masalah ini dapat diselesaikan:

"Saya pikir, Lithuania ingin lebih dilibatkan dalam permasalahan tertentu yang tercantum dalam mandat ini. Yang harus diperhatikan hanyalah bagaimana merumuskannya dengan benar secara tertulis. Saya kira, ini dapat diatur."

UE masih punya waktu hingga bulan Juni untuk menyepakati sebuah mandat perundingan. Setelah itu akan digelar pertemuan puncak UE-Rusia di Siberia dan Dimitri Medvedev akan duduk di meja perundingan sebagai presiden Rusia.

Selanjutnya Ferrero-Waldner mengatakan, UE memang tergantung pada pasokan gas Rusia, namun, banyak yang dapat dicapai secara bersama. Karena Eropa juga merupakan pasar penjualan terpenting bagi produk dari Rusia. Kedua pihak saling bergantung, demikian menurut Komisaris UE, Ferrero-Waldner:

"Kami adalah mitra yang amat penting bagi Rusia. Karena itu saya kira sangatlah penting untuk juga mengawali kemitraan dengan posisi yang setara dalam waktu dekat ini."

Rusia misalnya masih memerlukan persetujuan UE agar diterima menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia WTO yang sejak lama diidam-idamkannya. Persetujuan ini mungkin saja didapatkan selambatnya akhir tahun ini, bila perundingan mengenai kesepakatan, berjalan dengan lancar. (cs)