1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Panglima dan Kepala Staf AB Turki Undurkan Diri

30 Juli 2011

Empat jenderal Turki mengundurkan diri. Ini merupakan protes terhadap Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan yang diperkirakan diam-diam mengharapkan pengunduran diri tokoh militer tersebut.

https://p.dw.com/p/126ib
epa02847353 (FILE) Undated file picture of Turkish Chief of General Staff Gen. Isik Kosaner during a military ceremony in Ankara, Turkey. Kosaner announced his resignation on 29 July 2011. His resignation was followed by the resignations of Turkey's Land, Sea and Air Force commanders, according to Turkish newspapers. EPA/HAMZA SAHIN/ANATOLIAN AGENCY **TURKEY OUT** EDITORIAL USE ONLY/NO SALES/NO ARCHIVES +++(c) dpa - Bildfunk+++
Bekas Panglima AB Turki, Isik KosanerFoto: picture alliance/dpa

Empat tokoh militer tertinggi Turki yang merupakan negara dengan kontribusi militer kedua terbesar pada NATO, mengundurkan diri hari Jumat malam (29/7). Pengunduran diri ini merupakan protes atas penangkapan 250 perwira yang dituduh pemerintah Erdogan dalam persekongkolan untuk menjatuhkan pemerintah.

Jenderal Isik Kosaner baru ditunjuk setahun yang lalu sebagai panglima angkatan bersenjata. Dalam sebuah pernyataan kepada yang disebutnya "saudara sepersenjataan" ia mengungkapkan, ia tidak mungkin lagi lebih lama lagi memangku jabatannya, karena ia tidak mampu membela hak pria-pria yang ditahan akibat sebuah proses hukum yang salah. Selain Kosaner, Kepala Staf Angkatan Darat, Laut dan Udara juga meletakkan jabatannya. Demikian menurut kantor keperdanamenterian yang tidak menyebut alasan pengunduran.

FILE - In this Nov. 30, 2010 file photo, Turkey's Chief of Staff Gen. Isik Kosaner, third left, and other top commanders walk with Prime Minister Recep Tayyip Erdogan, center, to the mausoleum of Turkey's founder Kemal Ataturk in Ankara, Turkey. Gen. Kosaner and top army commanders have resigned Friday, July 29, 2011, in what is seen as tensions with the Islamic-rooted government.(Foto:Burhan Ozbilici, File/AP/dapd)
Sejak berkuasa PM Tayyip Erdogan kurangi pengaruh militerFoto: dapd


Pengurangan peran militer

Militer Turki yang sangat berpengaruh di negeri itu dikenal sebagai pembela warisan sekuler dari bapak pendiri negara Turki, Kemal Atatürk. Pada 50 tahun terakhir, pemerintah Turki berulang kali digulingkan. Melalui berbagai reformasi, Erdogan mengakhiri dominasi kalangan militer di Turki. Tujuannya antara lain untuk meningkatkan kemungkinan menjadi anggota Uni Eropa.

Hubungan militer dan partai AKP dari Erdogan yang berciri Islamis menegang sejak kemenangan pertama AKP tahun 2002. Pada pemilu parlemen Juni lalu, AKP untuk ketiga kalinya unggul dengan meraih 50 persen suara.

Penggeseran para jenderal menjadi ramai diperdebatkan, ketika polisi tahun lalu mulai menangkapi perwira-perwira tertentu. Mereka dituduh hendak menggulingkan pemerintah Erdogan pada sebuah seminar militer tahun 2003. Para tersangka menolak tuduhan itu. Menurut para tersangka, yang dilakukan saat itu hanya merupakan permainan strategis militer. Lebih dari 40 jenderal saat ini sedang ditahan. Jumlah ini merupakan sepersepuluh dari keseluruhan jumlah pimpinan militer Turki.

Turkish Prime Minister Recep Tayyip Erdogan addresses his supporters gathered in front of his Justice and Development Party headquarters in Ankara, Turkey, late Sunday, June 12, 2011. According to initial results Turkey's ruling party won a third term in parliamentary elections Sunday, setting the stage for the rising regional power to pursue trademark economic growth, assertive diplomacy and an overhaul of the military-era constitution. His wife Emine Erdogan is at left. (AP Photo/Burhan Ozbilici)
PM ErdoganFoto: AP

Posisi kosong akan cepat diganti

Hari Senin (01/8) Dewan Militer akan menghadiri pertemuan yang diselenggarakan dua kali setahun untuk merembukkan masalah personel. Kantor PM Erdogan mengumumkan bahwa pertemuan akan digelar sesuai dengan rencana. Tampaknya Erdogan ingin segera mengisi posisi yang mendadak kosong . Menurut pengamat militer, Erdogan kini punya peluang untuk menempati posisi puncak di militer dengan perwira tinggi yang tidak begitu menentang partainya.

Sementara itu, Erdoga telah menunjuk Kepala Polisi Militer Necdet Özel sebagai penjabat panglima angkatan bersenjata baru. Özel juga untuk sementara mengepalai Angkatan Darat. Demikian menurut kantor berita Turki Anadolu.

Christa Saloh/rtr/afp

Editor: Andriany Nangoy