1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pameran ITB Berlin Dibuka

11 Maret 2009

Setelah merosotnya omset awal 2009 sebagai dampak krisis ekonomi, sektor pariwisata Jerman melihat pertanda awal kepulihan. Ini disampaikan ketua perhimpunan bisnis pariwisata Jerman, menjelang pameran ITB Berlin.

https://p.dw.com/p/HA59
Grup kesenian Peru di depan Gerbang Brandenburg dalam rangka ITB BerlinFoto: picture-alliance/ dpa

Rabu (11/03) sampai Minggu (15/03) bursa pariwisata internasional ITB kembali digelar. Bila pertemuan pebisnis di sektor pariwisata ini diterima sebagai seismograf krisis ekonomi, tampaknya sektor tersebut masih berjalan cukup baik. Christian Göke direktur ajang pameran Berlin, setidaknya merasa puas dengan hall pameran yang habis di-booking

„ITB tahun 2009 stabil. Dengan 11.098 peserta pameran, hampir sama dibanding tahun lalu, kami stabil dalam catatan rekor peserta. 187 negara tampil di sini. Semua hall habis dipesan sejak awal Februari."

Untuk pertama kalinya ITB tahun ini bukan menampilkan negara sebagai mitra melainkan kawasan regional. Kawasan Ruhr di negara bagian Jerman Nordrhein Westfalen menampilkan tawaran yang beragam sehubungan terpilihnya kawasan Ruhr sebagai ibukota budaya Eropa tahun 2010. 75 persen peserta pameran berasal dari luar negeri yang juga berusaha merebut minat publik Jerman. Warga Jerman dikenal gemar melancong. Tahun lalu jumlah pesanan paket liburan meningkat 5,5 persen. Dijelaskan Klaus Laepple Ketua Perhimpunan Bisnis Pariwisata Jerman

„Untuk berlibur ke luar negeri, warga Jerman mengeluarkan biaya paling besar. dibanding semua warga di dunia. Juga pada tahun lalu. Hampir 85 milyar dollar AS, ini berarti 7 milyar lebih besar daripada tahun sebelumnya. Demikian menurut perhitungan organisasi pariwisata dunia. Angka itu meliputi biaya perjalanan maupun pengeluaran di negara tujuan berlibur. Dengan demikian kami kembali menjadi juara melancong."

Namun tahun ini bisnis pariwisata yang secara tradisi dimulai 1 November, mula-mula berjalan tidak terlalu positif. Pesanan liburan musim panas tahun 2009 berjalan tersendat-sendat, sedangkan dalam perjalanan bisnis tampak penurunan yang jelas. Baru sejak sekitar satu bulan lalu penyelenggara wisata dan biro perjalanan merasakan jelas kembali hidupnya aktivitas wisata individual. Demikian disampaikan Laepple

„Jajak pendapat yang diumumkan institut statistik Forsa sekitar 2, 3 pekan lalu tentang sikap berlibur masyarakat menunjukkan hasil yang jelas. Lebih dari 60 persen warga Jerman ingin pergi berlibur. Dan pertanyaan yang diajukan hanya untuk liburan musim panas dan tidak untuk liburan musim dingin yang sudah dipesannya, yang saat ini masih berjalan dan sangat memuaskan bagi kami."

Pertumbuhan tegas masih tetap jelas terlihat pada paket wisata dengan kapal laut dan pariwisata di dalam Jerman. Laut Utara dan Laut Timur Jerman tetap menjadi trend tujuan wisata seperti halnya Pegunungan Alpen atau wisata kunjungan ke kota-kota dan wisata tawaran spa.

Tujuan wisata jarak jauh untuk tahun 2009, hampir sama seperti tahun lalu. Karibia, Maladewa, kawasan wisata di Asia dan Amerika Serikat masih menjadi tujuan wisata yang digemari. Peringkat pertama kawasan berlibur di luar negeri bagi warga Jerman masih tetap pantai-pantai wisata Laut Tengah sekitar Spanyol. Sementara Turki dengan peningkatan pesanan 8 persen, tahun ini menjadi tujuan wisata yang semakin digemari. (dk)