1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pakistan Terancam Wabah Penyakit

3 Agustus 2010

Dampak bencana banjir di barat laut Pakistan semakin hebat. Menurut keterangan bantuan anak-anak PBB, Selasa (03/08), 1400 orang tewas dan korban akibat bencana banjir itu tiga juta orang. Bahaya wabah penyakit mengancam

https://p.dw.com/p/Ob7R
Warga menunggu untuk menyeberangi sungai yang banjir, di Bannu, barat laut Pakistan (03/08)Foto: AP

Suara helikopter bagi banyak korban banjir berarti: Bantuan. Helikopter pada hari-hari terakhir ini adalah satu-satunya alat transportasi yang dapat mencapai kawasan-kawasan yang terputus dari dunia luar. Puluhan helikopter dikerahkan militer. Tapi terlalu sedikit untuk dapat membantu semuanya, seperti dikatakan seorang warga perempuan, "Atap kami tersapu begitu saja, dan mebel kami terbawa air banjir. Tidak satu pun politisi yang berkunjung ke sini dan menanyakan bagaimana kondisi kami. Hanya tentara yang menolong kami."

Menurut keterangannya sendiri, milliter sudah menyelamatkan puluhan ribu orang. Mengangkat orang-orang yang terdampar di atap-atap rumahnya karena menyelamatkan diri dari arus air banjir. Tapi seperti halnya warga perempuan itu, banyak yang mengeluh bahwa para politisi bereaksi terlalu lamban.

Di sejumlah kawasan yang sudah dikenal sebagai kawasan yang keamanannya rawan di wilayah barat laut, bahkan dikhawatirkan kelompok militan memainkan peranannya. Organisasi-organisasi bantuan serta Program Bantuan Pangan PBB mencoba mengatasi kondisi darurat sebaik mungkin. Sudah 6000 keluarga yang mendapat pasokan bantuan, dijelaskan wakil ketua program pangan PBB di Pakistan Dominique Frankefort. "Kebutuhannya sangat besar. Minggu ini kami masih akan mencoba memberikan bantuan untuk 35 ribu keluarga lainnya," tambah Dominique Frankefort.

Tapi masih ribuan orang yang terisolir dari dunia luar akibat banjir. Dan sejauh ini tidak mungkin memberikan bantuan bagi mereka. Separah apa kerusakan yang diakibatkan banjir, baru dapat diketahui jika air kembali surut. Banyak warga yang berhasil diselamatkan, kini tinggal di kamp-kamp pengungsi, kebanyakan tidak mengetahui bagaimana hidup mereka selanjutnya.

Bantuan internasional terus berdatangan, Uni Eropa, Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa Bangsa menyanggupi pemberian bantuan bernilai jutaan Dollar. Organisasi bantuan menyerukan pemberian sumbangan secepatnya. Bahaya menyebarnya wabah penyakit di antara mereka yang selamat sangat besar. Tidak ada air minum sama sekali atau air minum yang ada tercemar

Menurut para pengamat, Pakistan saat ini sedang menghadapi perang yang mematikan, tidak hanya melawan kekuatan Taliban, melainkan juga melawan kekuatan alam.

Kai Küstner/Dyan Kostermans

Editor: Agus Setiawan