1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pakistan Akhiri Blokade Jalur Logistik ke Afghanistan

4 Juli 2012

Pakistan mengakhiri blokade berbulan-bulan jalur pemasokan logistik NATO lewat darat ke Afghanistan. Blokade dilancarkan setelah serangan udara NATO yang dipimpin AS November 2011 yang menewaskan 24 serdadu Pakistan.

https://p.dw.com/p/15QtW
Foto: dapd

Pembukaan kembali jalur pemasokan logistik dilakukan Islamabad, setelah menteri luar negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton secara resmi menyampaikan permohonan maaf terkait insiden serangan udara NATO bulan November tahun lalu. Permintaan maaf disampaikan Clinton dalam percakapan telefon dengan menteri luar negeri Pakistan, Hina Rabbani Khar.

Pakistan sebelumnya menetapkan persyaratan, akan membuka kembali jalur pemasokan logistik ke Afghanistan melewati wilayahnya, jika Washington secara resmi meminta maaf.

Insiden serangan udara yang menyebabkan tewasnya 24 serdadu Pakistan November 2011, semakin memperburuk hubungan diplomatis antara Washington dan Islamabad yang sebelumnya juga sudah tegang. "Kami menjalin kerjasama lebih erat dengan Pakistan dan Afghanistan, agar insiden fatal seperti itu tidak terulang lagi di masa depan", janji Clinton.

Rute logistik terpenting

Jalur darat melalui wilayah kedaulatan Pakistan, merupakan rute pemasokan logistik terpenting bagi pasukan internasional di Afghanistan. Selama 7 bulan dilancarkannya blokade oleh Pakistan, NATO dan militer AS harus melewati jalur memutar lewat Rusia dan Asia Tengah, atau memasok logsitik lewat udara. Akibatnya, Pentagon harus mengeluarkan biaya tambahan senilai 100 juta US Dollar.

Pakistan Afghanistan Angriff auf NATO Konvoi
Konvoi logistik NATO berulangkali diserang Taliban,Foto: picture-alliance/dpa

Dalam KTT NATO di Chicago bulan Mei lalu, Islamabad juga menuntut ongkos transit cukup tinggi, bagai konvoi logistik NATO yang melawati negaranya. Kini Pakistan membatalkan tuntutan ongkos transit. "Sebagai imbalannya, kami akan memberikan bantuan militer senilai 1,1 milyar US Dollar bagi Pakistan", kata menlu AS itu.

Kelompok radikal Taliban bereaksi keras atas dibukanya kembali jalur pemasokan logistik lewat darat via Pakistan. Jurubicara Taliban di Pakistan mengancam, akan menyerang konvoi logistik NATO dan membunuh para pengemudi truknya.

AS/DK(afp,dpa,dapd)