1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Organisasi Nirlaba Kritik Penjualan Domain Internet .org

5 Februari 2020

Organisasi nirlaba dan kemanusiaan sejak lama menggunakan domain .org di internet sebagai ciri khas mereka. Sekarang domain itu dijual kepada investor swasta.

https://p.dw.com/p/3XI1b
Aksi protes di AS menentang penjualan Dot Or
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. J. Terril

Alamat internet dengan akhiran ".org" memang sejak dulu dikhususkan bagi kelompok-kelompok kemanusiaan dan organsaisi nirlaba. Itu sebabnya, mereka sudah menganggap domain ".org" ini sebagai bagian dari alamat rumahnya.

Karena itu banyak organsiasi mengaku kaget, ketika pengelola domain .org, Public Interest Registry (PIR) November tahun lalu mengumumkan telah menjual domain itu kepada perusahaan ekuitas Ethos Capital. Seharga 1,1 miliar dolar AS

Ratusan organisasi nirlaba dan kemanusiaan kini menggalang aksi  untuk menentang penjualan itu. Mereka khawatir bahwa pengambilalihan oleh Ethos Capital akan merugikan jutaan LSM yang sekarang menggunakan domain ".org" dengan harga sewa yang terjangkau. Mereka memperkirakan, investor baru akan memasang tarif baru yang lebih mahal karena mengejar profit.

Internet, domain, alamat situs
Domain di internet adalah instrumen marketing yang makin populerFoto: picture-alliance/dpa

Domain .org hampir 20 tahun dikelola organisasi nirlaba secara patungan

Dalam sebuah surat terbuka, hampir selusin LSM terkemuka, termasuk Greenpeace dan Human Rights Watch (HRW), menyerukan kepada organisasi pengelola internet Internet  Internet Corporation for Assigned Names and Numbersm (ICANN) untuk memblokir penjualan itu.

Selama hampir 20 tahun, organisasi nirlaba telah membeli domain .org dari Public Interest Registry (PIR) milik kelompok Internet Society. Namun bulan November 2019, Internet Society - sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan memastikan agar internet tetap transparan dan terbuka - mengumumkan bahwa mereka menjual PIR kepada Ethos Capital. Internet Society mengatakan penjualan ini akan "memberikan Internet Society dana abadi yang cukup bagi pendanaan berkelanjutan."

Tetapi pengambilalihan tersebut membuat banyak organsiasi nirlaba khawatir, bahwa nantinya biaya menyewa situs di internet akan lebih mahal dan ada  sensor yang lebih ketat.

"Kekhawatiran terbesar kami adalah bahwa .org akan menjadi ajang terdepan untuk menghasilkan profit" dan dengan demikian berada "di luar kemampuan banyak LSM yang miskin," kata Kenneth Roth, direktur eksekutif HRW.

"Ini juga akan membuat .org lebih mudah dipolitisasi, karena sebuah perusahaan ekuitas swasta pasti akan memiliki kepentingan ekonomi yang substansial di negara-negara seperti Cina atau Rusia," tambahnya.

ICANN, internet, domain
Pembagian nama dan domain di internet diatur oleh ICANN yang berpusat dekat Los Angeles, ASFoto: newgtlds.icann.org/en/

Penjualan domain internet demi 'kepentingan publik'

Ethos Capital menolak kritik organisasi-organisasi nirlaba dan berupaya meredakan kekhawatiran mereka.

"Agar lebih jelas, menjaga kepentingan mereka yang menggunakan nama .org adalah prioritas utama kami," kata wakil Ethos Capital dan PIR kepada DW dalam sebuah pernyataan.

"Kami tidak akan menaikkan harga di luar praktik historis PIR, atau mengurangi layanan, atau memaksakan sensor sewenang-wenang, atau menyalahgunakan kepercayaan," tulis Ethos Capital.

Ethos Capital mengatakan akan memastikan bahwa domain .org, yang akan terus dikelola oleh PIR, tetap terjangkau oleh berbagai organisasi dengan membatasi potensi kenaikan harga pendaftaran situs web .org tidak lebih dari 10% per tahun.

Namun banyak LSM yang tidak yakin dengan pernyataan itu dan mempertanyakan bagaimana penetapan harga di kemudian hari akan diberlakukan.

ICANN, yang memiliki otoritas untuk memblokir penjualan itu, telah meminta tenggat waktu untuk meninjau transaksi itu. ICANN diharapkan akan mengumumkan keputusannya selambat-lambatnya sampai 20 April 2020 mendatang. (hp/yf)