1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Orange Fiber Jeruk Untuk Busana

6 Maret 2019

Jeruk tidak hanya enak dikonsumsi, melainkan juga untuk dipakai sebagai busana. Sebuah perusahaan startup asal Sicilia, Italia, Orange Fiber kembangkan bahan tekstil yang terbuat dari serat limbah kulit jeruk.

https://p.dw.com/p/3EWL5
Orangen
Foto: Getty Images

Orange Fiber Serat Limbah Kulit Jeruk Bahan Adibusana

Jeruk untuk dipakai! Baju ini terbuat dari serat jeruk, sehingga kerap menarik perhatian. Bukan hanya perhatian mata, melainkan juga hidung.

Gagasan cemerlang Orange Fiber itu berhasil meyakinkan sebuah rumah mode ternama Italia untuk ikut mengembangkan desain fesyen berbahan serat jeruk. Karena selain tampak keren, bahan ini juga masih menyimpan ragam senyawa yang menyehatkan kulit.

Adriana Santanocito yang pendiri Orange Fiber mengungkapkan: "Bahannya tidak berbau jeruk, namun demikian, semua orang yang melihatnya merasa perlu menyentuhnya, merasakan kehalusannya, dan menciumnya."

Sisilia di Italia adalah salah satu lokasi penting penghasil jeruk. Jutaan pohon jeruk tumbuh di pulau di Laut Tengah ini.

Inspirasi dari kebun jeruk

Di antara kebun jeruk di bagian timur pulau itulah Adriana Santanocito dibesarkan. Dan setelah studi mode di Milan, ia kembali ke sana, untuk mendekatkan Milan serta Sisilia lewat jeruk.

"Di pulau Sisilia industri jeruk menghadapi masalah besar untuk membuang sampah. Itu membuat saya jadi punya ide, yaitu mengkombinasikan dua produk Italia, mode dan buah jeruk. Juga mendirikan perusahaan, yang membuat mode lebih bersifat berkelanjutan", ujar desainer mode itu.

Bersama seorang teman, tahun 2014 Adriana mendirikan perusahaan Orange Fiber. Mereka bereksperimen dengan jeruk dan mendirikan sistem pengolahan untuk membuat mode dari jeruk. Dalam rangka itu, mereka bekerjasama dengan perusahaan, yang membuat produksi sari jeruk di pulau ini.

"Mereka memeras sari dari jeruk, dan yang tersisa di sini hanya kulitnya. Dari limbah kulit jeruk kami mengambil selulosa lewat sebuah proses pengolahan yang sudah kami patenkan.", ujar Adriana Santanocito menambahkan.

Di sebuah pabrik di Spanyol dari kulit jeruk diekstraksi serat tanaman, yang kemudian dipintal menjadi benang halus.

Di kota Como, Italia, benang ditenun menjadi tekstil berwarna putih yang berkilauan. Kain ini bisa diberi warna apapun dan dikombinasikan dengan bahan lain seperti sutera dan katun. 

Produk disukai selebrities

Adriana juga menuturkan kisah unik tekstil dari serat kulit jeruk itu: "Banyak orang yang mendengar tekstil yang berasal dari kulit jeruk, mengira akan mendapat bahan yang strukturnya agak kasar. Padahal ini terasa sangat lembut di kulit, hampir seperti sutera."

Merek mewah Italia Salvatore Ferragamo menggunakan bahan dari jeruk sejak beberapa tahun lalu. Dan memamerkan koleksinya April 2017, yang dibuat dari serat jeruk. Yang kerap muncul sebagai motif kain adalah motif daun jeruk.

Tak lama setelahnya, dalam KTT G7 di Taormina, Sisilia, perusahaan Orange Fiber mendapat perhatian internasional. Ibu negara AS, Melania Trump dan ibu negara Perancis, Brigitte Macron menunjukkan minat.

Startup itu telah mendapat beberapa penghargaan untuk inovasinya. Itu jadi bukti, bahwa ide itu disukai: "Kami ingin membuat merek yang memberikan dua pesan, yaitu keberlanjutan dan kemewahan. Kami ingin menunjukkan, pakaian tidak hanya harus mewah, melainkan juga bagus", papar desainer mode dari Italia itu.

Dan Orange Fiber ingin terus berkembang. Juga desainer dan perusahaan tekstil lainnya ingin ikut menggunakan bahan itu. Bahan baru dan eksotis banyak dicari di dunia industri mode. Kemungkinan besar, dalam waktu dekat juga kain yang dibuat dari jeruk. buatan Orange Fiber.

DW Inovator