1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

261010 D Zwischenbilanz schwarz-gelbe Regierung

27 Oktober 2010

26 Oktober 2009 ditandatangani perjanjian koalisi pemerintah Jerman CDU/CSU dan FDP, yang disebut koalisi Hitam Kuning. Kini Wakil Kanselir Westerwelle menarik neraca positif, pemilih kecewa dan oposisi bernada kritis

https://p.dw.com/p/PppS
Westerwelle (FDP), Merkel (CDU) dan Seehofer (CSU) saat menandatangani perjanjian koalisi (26/10 2009)Foto: AP

Satu tahun lalu, CDU/CSU dan FDP menandatangani perjanjian koalisi pemerintahan. Atmosfir di awal masa pemerintahan koalisi Hitam Kuning cukup jelas dan optimis. Tapi dalam kata-kata Kanselir Angela Merkel kala itu sudah tersirat kekhawatiran, bahwa koalisi dengan mitra yang diinginkannya FDP mungkin tidak akan terlalu mudah. “Kami berusaha sangat lama untuk membentuk koalisi semacam ini dan itu juga hendaknya dapat kami lakukan, jika kadang situasinya agak lebih sulit."

Agak semakin sulit memang menjadi kenyataan. Koalisi melakukan kilas balik satu tahun masa-masa penuh perdebatan dan sengketa. Hampir tidak ada rancangan undang-undang yang dapat diloloskan tanpa konflik antar partai-partai pemerintahan. Sengketa yang bahkan diwarnai celaan dan cercaan bersifat pribadi.

Dari pasangan impian, Uni Kristen dan Liberal Demokrat, kini menjadi mimpi buruk bagi warga Jerman. Demikian kritik Ketua Partai Sosial Demokrat SPD Frank-Walter Steinmeier, "Orang tidak dapat memerintah dengan cara seperti yang kita lihat pada tahun pertama pemerintahan koalisi. Dan itu bukan kesulitan langkah awal, melainkan sesuatu yang tidak dapat berfungsi untuk jangka panjang. Dan itu disebabkan, pada koalisi ini tidak ada hal yang benar-benar mengikat satu sama lain. Tidak ada proyek bersama, tidak ada gagasan, tidak ada kebersamaan yang mendalam."

Misalnya keringanan pajak. Bagi FDP salah satu sasaran terpentingnya adalah menurunkan pajak. Sementara Uni Kristen melihat dalam masa krisis ekonomi dan defisit anggaran yang luar biasa, tidak ada peluang untuk itu. Baru setelah Kanselir Merkel mengeluarkan perintah sengketa masalah tersebut terakhir. Contoh lain, Pakta Stabilitas mata uang Euro. Ketua partai FDP Guido Westerwelle mengkritik secara terbuka peraturan yang disepakati antara Kanselir Merkel dan Presiden Perancis Sarkozy, untuk memperketat sanksi bagi pelanggarnya.

Meskipun demikian Westerwelle menarik neraca positif tahun pertama koalisi hitam kuning, "Saya berkesimpulan, ekonomi berkembang, tingkat pengangguran menurun, itu juga terkait dengan kerangka politik. Dalam pendidikan, kami memiliki peluang baru, dalam bidang penelitian memberikan peluang dan terobosan baru. Kami memiliki kaitan lebih baik dalam keamanan dan kebebasan, dalam hak-hak warga dan kami juga jauh lebih maju dalam reformasi sistem jaminan sosial. Dan juga dalam politik luar negeri kesuksesan sementara ini tidak dapat lagi dipungkiri, meskipun terdapat nada sangat kritis terhadap kami."

Namun kesuksesan ini tidak tercermin dalam jajak pendapat. Popularitas Partai Uni Kristen dan FDP jelas merosot. Seandainya kini berlangsung pemilu, Partai FDP bahkan harus mencemaskan mandatnya di parlemen Bundestag.

Partai oposisi Sosial Demokrat SPD juga mengkritik neraca buruk, satu tahun pemerintah koalisi Hitam Kuning. Ketua Partai SPD Frank- Walter Steinmeier mengantakan, "Satu tahun ini percuma begitu saja, tidak ada hasilnya, tidak akan ada hasil yang dicapai dan saya lebih dulu mengatakan, tidak akan terjadi musim gugur penuh keputusan, melainkan akan menjadi musim gugur pemerintahan dan daun-daun berikutnya akan berguguran."

Bettina Marx/Dyan Kostermans

Editor: Agus Setiawan