1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama dan Ban Ki Moon Cemaskan Krisis Kemanusiaan di Darfur

11 Maret 2009

Berbagai isu global dibicarakan dalam pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan sekretaris jendral Perserikatan Bangsa-bangsa Ban Ki Moon. Konflik Darfur menjadi tema yang mengemuka.

https://p.dw.com/p/H9nr
Ban Ki Moon dan Barack Obama
Ban Ki Moon dan Barack ObamaFoto: picture alliance / landov

Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-bangsa Ban Ki Moon menggelar pertemuan Selasa kemarin, membahas berbagai isu global. Ini merupakan kali pertama pertemuan keduanya, setelah Obama menjabat sebagai orang nomor satu di negara adidaya tersebut.

Konflik di Afghanistan menjadi salah satu tema bahasan dalam pertemuan mereka yang berlangsung di Gedung Putih. Termasuk pula soal penanganan krisis ekonomi dan perubahan iklim. Namun konflik Darfur di Sudan menjadi tema utama perbincangan.

Dalam persoalan krisis ekonomi dunia, Obama dan Ban Ki Moon menyerukan koordinasi global dalam membantu negara-negara miskin menghadapi krisis. Presiden AS itu mengemukakan bahwa krisis ekonomi merupakan ancaman potensial bagi ketahanan pangan, bila kondisinya terus memburuk. Sementara Ban Ki Moon menghimbau negara-negara kaya -- yang tengah berusaha bangkit dari keterpurukan ekonominya sendiri -- untuk tidak melupakan negara-negara melarat. Sebab menurutnya negara-negara miskin inilah yang menghadapi akibat terburuk dari krisis perekonomian global. Seruan ini pula yang ditekankan agar diagendakan dalam pertemuan kepala-kepala negara maju dan ambang industri G20 yang akan berlangsung April mendatang di London. Negara-negara kaya, menurut Ban, harus menjaga komitmennya dalam bantuan pembangunan ketahanan pangan dan penanganan perubahan iklim.

Sementara itu dalam pembahasan konflik Darfur, kepada Ban Ki Moon, Obama menyatakan ingin bekerjasama dengan PBB untuk memecahkan masalah krisis kemanusiaan dan mulai memikirkan jalan menuju perdamaian dan stabilitas jangka panjang di Sudan. Kecemasan meningkat bahwa situasi di wilayah konflik itu lebih buruk lagi setelah pengusiran terhadap organisasi-organisasi kemanusiaan yang dilakukan oleh pemerintahan di Khartoum. Pengusiran dilakukan sebagai reaksi atas keputusan mahkamah internasional yang memerintahkan penangkapan terhadap Presiden Sudan Omar al-Bashir dengan dakwaan kejahatan perang. Usai pertemuan dengan Ban Ki Monn, Obama mengatakan:

„Saya menekankan kepada Sekjen PBB betapa pentingnya dari perspektif kami untuk mengirimkan sebuah pesan internasional yang kuat dan bersatu kepada pemerintah Sudan, bahwa menempatkan banyak orang dalam kondisi yang beresiko, tidaklah dapat dibenarkan. Bahwa kita perlu untuk mengembalikan lagi organisasi-organisasi bantuan itu ke Darfur dan bahwa AS ingin bekerjasama seaktif mungkin dengan PBB untuk mencoba memecahkan krisis kemanusiaan dengan segera dan mulai aktif menempatkan Sudan pada jalan menuju perdamaian dan stabilitas jangka panjang.“

Dalam kurun lima tahun perang antara pasukan pemerintah yang didukung milisi dengan kaum pemberontak di Darfur telah mengakibatkan sekitar 300 ribuan orang tewas dan lebih dari 1 juta orang terpaksa mengungsi.

Tidak ketinggalan dalam pertemuan antara Obama dan ban Ki Moon dibahas pula bagaimana strategi yang tepat untuk memperbaiki koordinasi bantuan internasional untuk Afghanistan. (ap)