1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Berjaya di Washington DC, Virginia dan Maryland

13 Februari 2008

Barack Obama melesat meninggalkan Hillary Clinton dalam perolehan suara putaran awal pemilihan bakal calon presiden Amerika Serikat dari kubu Demokrat.

https://p.dw.com/p/D6yu
Barack Obama, setelah kemenangan di tiga negara bagian Maryland, Virginia dan Washington DC
Barack Obama, setelah kemenangan di tiga negara bagian Maryland, Virginia dan Washington DCFoto: AP

Di Virginia, Barack Obama meraup 64 persen suara dan Clinton hanya 35,5 persen saja. Suara dari pemilih kulit putih pun terpecah, dan sebagian ikut mendukung Senator Illinois tersebut. Demikian juga dengan suara pemilih perempuan, beda perolehan Obama hanya terpaut tipis dengan saingan beratnya, Hillary Clinton.

Di Washington DC, Obama menang telak dengan meraup 75 persen suara. Sementara, buruknya cuaca memaksa jadwal pemilihan di Maryland diperpanjang. Setelah kemenangan di tiga negara bagian itu, Obama mengumpulkan lebih dari 1.250 suara delegasi. Sementara Clinton meraih 1.198 suara delegasi.

Obama tampak cukup puas dengan perolehan sementara yang digenggamnya: "Kami tahu bahwa perjalanan kami menuju pemilihan bukanlah hal yang mudah. Tapi kami tahu bahwa saat ini, orang-orang yang sinis tidak dapat lagi mengatakan bahwa harapan kami salah. Karena kami telah menang di timur dan barat, di utara dan selatan, hampir di seluruh negara kita cintai ini.“

Namun persaingan untuk menjadi kandidat presiden dari Partai Demokrat belum usai. Dibutuhkan 2.025 suara delegasi untuk dapat menjadi kandidat persiden dari Partai Demokrat.

Hillary Clinton juga menghadapi situasi sulit setelah mundurnya manajer kampanye, Mike Henry. Namun Clinton tetap bersemangat penuh, mengejar ketertinggalannya. Kini ia memfokuskan diri ke pemilihan awal di negara bagian berikutnya Ohio dan Texas.

“Kami akan menyapu perolehan suara di Texas tiga minggu ke depan dan mengumumkan pesan kami, apa yang Amerika butuhkan seorang presiden yang sejak hari pertama mengemban tugas sebagai panglima serta mendorong kembali perekonomian. Saya telah teruji dan dan saya siap!!! Ayo kita wujudkan!”

Sementara dari kubu Republik, dalam putaran awal semantara, John McCain mengalahkan telak rivalnya, Mike Huckabee. Senator Arizona berusia 72 tahun itu juga unggul di tiga negara bagian. McCain kini mengumpulkan 797 suara delegasi, sementara Huckabee hanya meraih 240 delegasi.

Di Virginia, McCain meraup 50 persen suara, meninggalkan Huckabee yang mendapat 41 persen suara pemilih Republik. Di Washington DC, Huckabee bahkan tertinggal jauh, hanya mendapat 17 persen suara, sementara McCain 68 persen suara. Untuk dapat ditetapkan sebagai kandidat dari partai Republik, dibutuhkan 1.191 suara delegasi.

Dukungan terhadap Demokrat yang kini tengah naik daun, tak membuat McCain gentar. Ia berujar: "Dan sekarang kawan-kawan, tibalah kita di bagian terberat Amerika untuk mengambil keputusan penting. Kita belum tahu pasti siapa yang akan memperoleh kehormatan dari Partai Demokrat untuk dinominasikan sebagai kandidat presiden. Tapi kita tahu bahwa tak seorangpun dari mereka yang akan memimpin negara ini. Kami tak kan biarkan hal itu terjadi. Percayalah saya tahu lebih baik.“(ap)