1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Nigeria Resmi Dalam Keadaan Darurat

31 Desember 2011

Nigeria resmi berada dalam situasi darurat. Setidaknya di empat negara bagian yang terkena serangan mematikan Natal lalu. Deklarasi Presiden Goodluck Jonathan menjadi upaya melawan sekte Boko Haram yang semakin brutal.

https://p.dw.com/p/13cOP
Lokasi ledakan bom Natal 2011 di Gereja St Theresa dekat Abuja
Lokasi ledakan bom Natal 2011 di Gereja St Theresa dekat AbujaFoto: Picture-Alliance/dpa

Presiden Goodluck Jonathan menyatakan empat negara bagian di Nigeria berada dalam keadaan darurat. Presiden Jonathan juga memerintahkan penutupan perbatasan dengan Kamerun, Chad dan Niger. Sekte Islam Boko Haram dituding berada di balik rangkaian serangan yang terjadi.

"Sangatlah mendesak untuk mengambil sejumlah langkah menentukan dalam mengembalikan negara ini ke situasi yang normal. Terutama di sejumlah wilayah yang terpengaruh. Oleh karena itu, dengan kekuasaan saya sesuai dengan ketentuan seksi 305, subseksi 1, dalam konstitusi, saya mendeklarasikan situasi darurat," tegas sang presiden.

Goodluck Jonathan saat dilantik menjadi Presiden Nigeria
Goodluck Jonathan saat dilantik menjadi Presiden NigeriaFoto: picture-alliance/dpa

Kontraterorisme

Situasi ini memberi lampu hijau bagi militer Nigeria untuk menangkap warga tanpa bukti yang cukup, maupun menggeledah kediaman warga tanpa surat jaminan. Wilayah yang dinyatakan dalam keadaan darurat termasuk negara bagian Yobe, Plateau dan Niger yang terkena serangan mematikan pada hari Natal. Sedikitnya 42 orang dilaporkan tewas, dan sekte radikal Boko Haram sudah menyatakan bertanggung jawab atas serangan yang menarget gereja dan kantor pemerintah tersebut.

Presiden Goodluck Jonathan juga memerintahkan pembentukan unit khusus kontraterorisme untuk mengatasi beragam ancaman Boko Haram. Bulan Agustus lalu, Boko Haram mengaku berada di balik bom di markas PBB di Abuja yang menewaskan 24 orang dan melukai 116 lainnya. Serangan di hari Natal terjadi setahun setelah rangkaian serangan bom di kota Jos yang dihuni mayoritas warga Kristen. Boko Haram dengan bangga mengaku mendalangi serangan Natal tahun 2010 yang merenggut nyawa 32 orang dan melukai 74 orang.

Asal usul Boko Haram

Boko Haram yang disebut-sebut berafiliasi dengan Al-Qaida, ingin menerapkan hukum Syariah Islam di Nigeria. Namun serangkaian kekerasan yang mereka lancarkan hingga kini hanya berhasil memperparah perpecahan agama di Nigeria. Di negara yang dihuni lebih dari 160 juta penduduk, ribuan telah menjadi korban tewas dalam beberapa tahun terakhir akibat bentrok antara warga. Boko Haram mengadopsi gaya Taliban dan secara lantang melarang pendidikan Barat. Kedutaan besar Amerika Serikat telah memperingatkan warganya yang berada di Nigeria untuk berhati-hati.

Boko Haram mengemuka pada tahun 2009 saat para anggotanya membakar markas polisi. Saat itu militer Nigeria langsung menghancurkan masjid, serta menangkap pemimpin Boko Haram yang kemudian tewas di tahanan. Sekitar 700 orang tewas dalam bentrokan tersebut. Kini aksi Boko Haram lebih terkoordinasi dan terencana dengan menarget sasaran berprofil tinggi dan berupaya menelan korban sebanyak-banyaknya. Upaya membasmi kelompok teroris ini cukup sulit karena para anggotanya tersebar di bagian utara Nigeria, serta di sekitar perbatasan dengan Kamerun, Chad, dan Niger.

ap/rtr/Carissa Paramita

Editor: Ayu Purwaningsih