1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Niat Baik Olmert Pasca Pertemuan dengan Abbas

20 November 2007

Dengan isyarat niat baik, Perdana Menteri Israel Ehud Olmert juga berupaya menarik simpati negara-negara Arab untuk konferensi puncak Timur Tengah di AS.

https://p.dw.com/p/CJZC
Presiden Mahmud Abbas (kiri) dan PM Ehud Olmert (kanan)
Presiden Mahmud Abbas (kiri) dan PM Ehud Olmert (kanan)Foto: AP

Pemerintah Israel menyetujui pembebasan 441 tahanan warga Palestina dari penjara Israel. Para tahanan akan diserahkan kepada pihak Palestina sebelum berlangsungnya konferensi puncak Timur Tengah satu pekan lagi di Annapolis, di negara bagian Amerika Serikat Maryland. Menurut keterangan kantor Perdana Menteri Israel Ehud Olmert, para tahanan sebagian besar merupakan anggota gerakan Fatah dari Presiden Palestina Mahmud Abbas. Dua mitra koalisi dari Perdana Menteri Olmert, Partai ultra ortodoks Shah dan Israel Beiteinu menentang pembebasan para tahanan Palestina tersebut. Juga panglima militer Israel Gabi Ashkenazi menyatakan menolak keputusan pemerintah. Sebelumnya Mahmud Abbas meminta pembebasan 2000 tahanan.

Dalam sidang kabinet hari Senin (19/11) Perdana Menteri Olmert juga mengumumkan dihentikannya pembangunan pemukiman di Tepi Barat Yordan serta pembersihan pemukiman ilegal. Ditekankan Olmert, Road Map, rencana perdamaian yang diusulkan Kuartet Timur Tengah lima tahun lalu mewajibkan Israel, tidak membangun pemukiman baru serta tidak mengambil alih kawasan manapun. Olmert juga membantah spekulasi yang beredar di media Israel, yang memberitakan bahwa pemerintah Bush meminta pernyataan jelas dari Israel untuk menghentikan pembangunan pemukiman. Menjelang pertemuannya dengan Presiden Abbas, Olmert mengisyaratkan masih adanya perbedaan besar antara kedua pihak

„Pada kenyataannya masih ada perbedaan. Kami tidak menutupi hal itu. Kami harus mencapai kesepakatan tentang sejumlah masalah. Kami harap, kesepakatan tentang masalah langkah prosedur dapat kami capai sebelum pertemuan di Annapolis. Tapi perundingannya baru akan dimulai setelah Annapolis.”

Palestina berusaha keras mempertahankan posisinya, demikian disebutkan di lingkungan pemerintahan Israel. Seandainya tidak berhasil dicapai kesepakatan bersama dengan Olmert untuk konferensi Timur Tengah di Annapolis, maka di sana harus diserahkan pernyataan yang independen. Oleh sebab itu menteri urusan tahanan Al Ajrami menilai pembebasan dari 441 tahanan Palestina masih belum mencukupi

“Itu hanya langkah sangat kecil dari pihak Israel, karena kami ingin pembebasan ribuan tahanan Palestina. Sebenarnya bukan masalah bagi Israel untuk membebaskan 7000 tahanan Palestina, ítupun sesuai kriteria Israel. “

Di penjara Israel terdapat sekitar 10 ribu tahanan Palestina. Menurut konsep Olmert dan pendahulunya, tahanan Palestina yang bisa dibebaskan hanya mereka yang tidak terlibat serangan teror.

Hari Selasa (20/11) ini, Perdana Menteri Israel bertolak ke Sharm el Syeikh, untuk meminta kepada Presiden Mesir Hosni Mubarak agar mengajak negara Arab lainnya untuk ikut serta dalam konferensi Timur Tengah di Annapolis.