1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Negara Arab Limpahkan Konflik Suriah ke PBB

25 Januari 2012

Sejumlah negara Arab mendesak Dewan Keamanan PBB, untuk mendukung rencana bagi sebuah pergantian kekuasaan di Suriah.

https://p.dw.com/p/13pTN
Demonstran di Suriah desak PBB turun tangan.Foto: AP

Enam negara anggota dewan kerjasama Teluk-GCC mengirimkan imbauan kepada Dewan Keamanan, mengambil semua tindakan yang diperlukan, untuk menekan Suriah agar menerapkan rencana perdamaian Liga Arab. Rencana ambisius Liga Arab yang diumumkan Minggu (22/01) adalah, membentuk pemerintahan persatuan nasional di Suriah dalam waktu dua bulan ke depan. Dalam masa transisi, presiden Bashar al Assad didesak menyerahkan kekuasaan kepada wakil presiden Faruk al Shara.

Treffen der arabischen Liga in Kairo
Sidang Liga Arab di Kairo putuskan rencana perdamaian ambisius.Foto: Reuters

Rezim di Damaskus langsung menolak rencana tsb, dengan alasan hal itu melanggar kedaulatan nasional Suriah. Juga kelompok oposisi Dewan Nasional Suriah -SNC menolak rencana Liga Arab bagi pergantian kekuasaan masih di kalangan penguasa lama Suriah.

Sementara itu menteri luar negeri Qatar, Sheikh Hamad bin Jasim al Thani dalam wawancara dengan stasiun televisi Al Jazeera Selasa (24/01) mengatakan, negara-negara Arab sepakat untuk menyerahkan penuntasan masalah Suriah kepada PBB.

Barat dukung rencana Dewan Teluk

Negara-negara barat anggota Dewan Keamanan PBB juga mendukung rencana tsb. Para diplomat di New York menyebutkan, para pimpinan Liga Arab direncanakan tiba di markas besar PBB sebelum akhir pekan ini.

Duta besar Jerman di PBB, Peter Wittig mengimbau 15 anggota Dewan Keamanan, memberikan isyarat tegas, untuk mendukung rencana Liga Arab dalam semua aspeknya.

Peter Wittig deutscher UN-Botschafter im UN-Sicherheitsrat
Duta besar Jerman untuk PBB, Peter Wittig di Dewan Keamanan..Foto: picture-alliance/dpa

Dewan Keamanan harus mengutuk berlanjutnya pelanggaran hak asasi manusia secara sistematis, serta penggunaan kekuatan militer untuk menindas rakyat oleh penguasa Suriah. Wittig juga menuntut segera dihentikannya seluruh aksi kekerasan di Suriah.

Duta besar AS di PBB, Susan Rice dan duta besar Inggris di PBB, Mark Lyall Grant menyatakan siap mendukung resolusi keras terkait konflik di Suriah.

Kecam pemasok senjata ke Damaskus

Kedua diplomat barat itu dalam waktu bersamaan, mengecam negara-negara yang justru mengirimkan senjata ke Suriah di saat konflik berkecamuk. Disebutkannya, pengiriman senjata itu memberikan kontribusi bagi meluasnya aksi kekerasan.

Duta besar AS di PBB, Rice mengatakan :”Kami mencemaskan laporan terbaru pengiriman senjata dan amunisi kepada pemerintah Suriah. Kami mengimbau negara-negara pemasok, untuk secara sukarela menghentikan penjualan senjata kepada rezim. Kami mendorong semua negara, ikut serta memperluas desakan untuk dihentikannya pemasokan senjata kepada rezim Assad.”

Syrien Zypern Russland Waffen Schiff
Kapal Rusia pengangkut senjata untuk Suriah lintasi perairan Siprus.Foto: Reuters

Rica secara langsung menyasar Rusia, yang diketahui mengirimkan persenjataan dan amunisi ke Damaskus. Moskow berargumen, hal itu tidak akan berdampak negatif terhadap konflik di Suriah. Rusia dan Cina, dua negara anggota tetap Dewan Keamanan, sejauh ini menolak semua sanksi maupun resolusi terhadap Suriah.

Enam negara Teluk, masing-masing Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Oman sudah memutuskan menarik seluruh 52 pengamatnya dari misi monitoring Liga Arab di Suriah. GCC menilai misi pengamat sudah gagal dan tidak perlu diperpanjang. Sebaliknya Suriah menyatakan menyetujui perpanjangan misi pengamat Liga Arab selama sebulan lagi, hingga tanggal 23 Februari mendatang.

Agus Setiawan/dpa/afp/ap/dw

Editor : Edith  Koesoemawiria