1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

NATO Lanjutkan Misi di Libya

23 September 2011

Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO lanjutnya operasi militernya di Libya. Menurut keterangan aliansi militer itu, sejumlah besar warga sipil Libya masih berada di bawah ancaman pendukung bekas penguasa Gaddafi.

https://p.dw.com/p/12evj
The photo released by the US Navy on 13.02.2011 shows an MH-60S Sea Hawk helicopter assigned to the Sea Knights of Helicopter Logistics Support Squadron (HSC) 22, transporting cargo to the Military Sealift command fast combat support ship USNS Arctic (T-AOE 8) during a vertical replenishment with the aircraft carrier USS Enterprise (CVN 65). Enterprise is deployed as part of the Enterprise Carrier Strike Group (CSG) in support of maritime security operations and theater security cooperation efforts in the U.S. 5th and 6th Fleet areas of responsibility. US Military moved forces towards Libya due to the developments there. Photo: U.S. Navy/ Mass Communication Specialist Seaman Jared M. King/Released
Foto: picture-alliance/dpa

Sudah sebulan lewat, setelah para penentang Gaddafi memasuki ibukota Tripoli. Tetapi NATO selalu memberikan keterangan sama. Jenderal Charles Bouchard mengatakan, “Soal keberadaan Gaddafi, kami tidak tahu ia berada di mana. Tetapi kami tahu, bahwa ia terus mengirim pesan dan perintah ke pasukan yang mendukung rejimnya, untuk melanjutkan pertempuran.“

epa02663230 Canadian Lieutenant General Charles Bouchard during a press conference at NATO's Bagnoli base in Naples Italy, on 31 March 2011. On his first day as commander of the Libyan mission, Charles Bouchard said, since NATO assumed control at 0600 GMT on 31 March 2011, its aircraft had conducted more than 90 flights, and the alliance had more than 100 fighter jets and support aircraft at its disposal as well as a dozen frigates to control the Mediterranean. EPA/CIRO FUSCO +++(c) dpa - Bildfunk+++
Jenderal Charles BouchardFoto: picture-alliance/dpa

Itu dikatakan Jenderal Charles Bouchard, komandan tertinggi misi NATO di Libya. Pasukan yang masih setia pada Gaddafi tinggal menguasai tiga daerah, di antaranya Sirte, kota kelahiran Gaddafi. Itu ditekankan jenderal NATO tersebut. Tetapi di tiga wilayah itu, sekitar 200.000 warga sipil terancam langsung tindak-tanduk pasukan Gaddafi.

Perpanjangan Mandat

Oleh sebab itu Dewan NATO kembali memutuskan tiga bulan perpanjangan mandat di Libya, Rabu lalu (21/09). Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan, “Kami bertekad melanjutkan misi ini selama diperlukan. Tetapi kami juga ingin mengakhirinya secepat mungkin."

Pasukan bekas penguasa Muammar Gaddafi tidak mampu lagi melaksanakan aksi yang terkoordiner di Libya, melainkan hanya aksi-aksi taktis di daerah-daerah tertentu. Itu dikatakan Jenderal Bouchard hari Kamis kemarin (22/09). Seberapa lama apa misi NATO akan dilanjutkan, antara lain tergantung pada tekad pendukung setia Gaddafi untuk melanjutkan perlawanan, dan mematahkan tekad mereka menjadi salah satu bagian misi NATO.

 

epa02917629 NATO Secretary General Anders Fogh Rasmussen (L) gestures during a press conference in Pristina, Kosovo, 15 September 2011. According to news reports, Rasmussen was in Kosovo to discuss tensions raised by disputes over border controls in a Serb enclave in the north. EPA/VALDRIN XHEMAJ pixel***ACHTUNG: BILD NICHT FÜR CMS-FLASH-GALERIEN BENUTZEN!!!***
Sekjen NATO Anders Fogh RasmussenFoto: picture alliance/dpa

Harus Menyerah

“Kita tiba di titik, di mana saya mendorong pasukan rejim untuk menyerah, untuk mengakhiri aksi-aksi ini, dan mencari kesepakatan damai," ujar Bouchard. Tetapi jelas, jika pendukung Gaddafi memutuskan untuk tidak melakukannya, dan terus mengancam warga sipil, NATO akan mengambil semua tindakan untuk mengakhiri perlawanan mereka. Demikian tandas komandan misi NATO di Libya.

Ia menambahkan, ia yakin NATO dapat mengakiri misinya dalam waktu 90 hari mendatang, sesuai mandat yang baru diperoleh. Artinya, sampai akhir tahun ini.

Lari ke Niger

Sementara itu mantan Perdana Menteri Libya, Baghdadi Mahmudi dijatuhi hukuman enam bulan di Tunisia, karena memasuki wilayah negara itu secara ilegal. Menurut keterangan pemerintah baru Libya, semakin banyak pendukung Gaddafi yang dulu berkedudukan tinggi melarikan diri ke negara tetangga Niger, lewat Sebha.

Al-Saadi Gaddafi, Fußball-Profi und einer der Söhne des libyschen Revolutionsführers Gaddafi, trägt am 29.06.2003 eine Sonnenbrille vor dem Logo des Fußballvereins AC Perugia im italienischen Torre Alfina . Der Sohn des libyschen Diktators spielte insgesamt 28 Spielminuten in der ersten italienischen Liga. Foto: Filippo Monteforte (zu dpa Im Fokus "Al-Saadi Gaddafi: Möchtegern-Profi in Italien" vom 25.08.2011) +++(c) dpa - Bildfunk+++
Salah satu putra Gaddafi, SaadiFoto: dpa

Menurut seorang juru bicara Departeman Kehakiman Tunisia, Mahmudi ditangkap Rabu malam lalu (21/09) di perbatasan antara Tunisia dan Aljazair. Ia tidak memiliki visa, demikian keterangan selanjutnya. Mahmudi dianggap orang kepercayaan Muammar Gaddafi.

Seorang juru bicara Dewan Transisi Nasional mengatakan, sejumlah besar pendukung Gaddafi melarikan diri lewat kota Sebha di padang pasir, ke Niger, di sebelah selatan Libya. Sebha yang diduduki mulai Rabu lalu, hampir dikuasai sepenuhnya. Perlawanan pendukung Gaddafi hanya terjadi di beberapa tempat. Putra Gaddafi, Saadi dan sekitar 30 bekas orang dekat Gaddafi, di antaranya beberapa jenderal, juga sudah berada di Niger.

Andreas Reuter/afp/dpa/Marjory Linardy

Editor: Edith Koesoemawiria